Perbaikan Sankar Burung di KBS Telan Rp2,2 M
A
A
A
SURABAYA - Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) mendapat alokasi anggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Rp10 miliar, untuk perbaikan dan pengembangan KBS.
Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp2,2 miliar, akan dialokasikan untuk perbaikan sangkar burung. Setidaknya, ada sebanyak 30-40 sangkar burung yang akan diperbaiki.
Direktur Keuangan dan SDM PDTS KBS Fuad Hassan mengatakan, perbaikan sangkar burung ditargetkan selesai akhir tahun ini. Sebab, anggaran itu untuk program kerja 2014. Dari Rp10 miliar itu, sekitar Rp600 juta akan digunakan untuk pavingisasi.
Saat ini, kondisi jalan berpaving di kebun binatang, Jalan Setail Nomor 1, ini banyak yang rusak. Sehingga, membuat pengunjung yang datang menjadi tidak nyaman.
"Kemudian, sisanya lagi dari total anggaran yang diberikan pada kami, akan kami gunakan sebagai cadangan. Alokasi dana cadangan ini, harus cukup untuk biaya operasional selama enam bulan ke depan," katanya, Senin (18/8/2014).
Dia menambahkan, selama sebulan, pendapatan PDTS KBS mencapai Rp1,6 miliar. Pendapatan itu, salah satunya didapat dari tiket masuk. Tiket masuk di KBS saat ini sekitar Rp15.000 per orang.
Sedangkan untuk biaya operasional sekitar Rp1,7 miliar. Sehingga masih ada defisit sekitar Rp1 miliar. Anggaran dari pemerintah ini diharapkan dapat menutupi defisit anggaran tersebut.
"Memang anggaran dari pemkot sebesar Rp10 miliar itu sudah dianggarkan sejak lama. Tapi uang itu baru turun sekitar akhir Juli lalu," paparnya.
Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp2,2 miliar, akan dialokasikan untuk perbaikan sangkar burung. Setidaknya, ada sebanyak 30-40 sangkar burung yang akan diperbaiki.
Direktur Keuangan dan SDM PDTS KBS Fuad Hassan mengatakan, perbaikan sangkar burung ditargetkan selesai akhir tahun ini. Sebab, anggaran itu untuk program kerja 2014. Dari Rp10 miliar itu, sekitar Rp600 juta akan digunakan untuk pavingisasi.
Saat ini, kondisi jalan berpaving di kebun binatang, Jalan Setail Nomor 1, ini banyak yang rusak. Sehingga, membuat pengunjung yang datang menjadi tidak nyaman.
"Kemudian, sisanya lagi dari total anggaran yang diberikan pada kami, akan kami gunakan sebagai cadangan. Alokasi dana cadangan ini, harus cukup untuk biaya operasional selama enam bulan ke depan," katanya, Senin (18/8/2014).
Dia menambahkan, selama sebulan, pendapatan PDTS KBS mencapai Rp1,6 miliar. Pendapatan itu, salah satunya didapat dari tiket masuk. Tiket masuk di KBS saat ini sekitar Rp15.000 per orang.
Sedangkan untuk biaya operasional sekitar Rp1,7 miliar. Sehingga masih ada defisit sekitar Rp1 miliar. Anggaran dari pemerintah ini diharapkan dapat menutupi defisit anggaran tersebut.
"Memang anggaran dari pemkot sebesar Rp10 miliar itu sudah dianggarkan sejak lama. Tapi uang itu baru turun sekitar akhir Juli lalu," paparnya.
(san)