Koleksi Watusi di KBS Bertambah
A
A
A
SURABAYA - Koleksi satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) bertambah menyusul kelahiran seekor watusi, kemarin. Satwa bertanduk panjang khas Afrika yang diberi nama Seloso ini dilahirkan dari pasangan watusi bernama Lamidi (jantan) dan Jumirah (betina).
Seloso lahir dengan normal. Dengan kelahiran satwa khas Afrika ini, maka koleksi satwa yang bernama latin Bos Primigenius Taurus tersebut berjumlah tiga ekor. Saat ini, Seloso sudah bisa berjalan dengan mengikuti kedua induknya di dalam kandang. Kehadiran Seloso di kebun binatang kebanggaan warga Surabaya di kandangnya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Namun, ketika diikuti Seloso, Lamidi, si induk jantan sering menanduk dan melempar anaknya. Hal ini membuat pengelola KBS membuat pagar pemisah. "Agar Seloso aman, maka dia akan kami pisah dengan induknya. Tapi tetap dalam satu kandang," kata Direktur Operasional PDTS KBS Liang Kaspe, Rabu (13/8/2014)
Liang menambahkan, pasangan satwa watusi yang baru memiliki keturunan ini merupakan koleksi KBS dua tahun lalu, dari pemberian Taman Safari Indonesia 2, Prigen, Pasuruan. Sehingga, total jumlah semua satwa koleksi KBS sebanyak 3.409 ekor dengan 191 spesies.
Selain kelahiran seekor watusi, PDTS KBS juga tengah menunggu sebanyak 28 komodo menetas. Ke-28 butir telur itu diambil dari pasir yang ada di kandang komodo dan kemudian dipindahkan ke ruang inkubator penetasan. Ini dilakukan agar telur itu akan tidak dimakan sendiri oleh komodo yang lain. Komodo merupakan satwa endemik Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai Satwa Nasional.
"Telur sebanyak 28 butir itu akan kami tetaskan di ruang inkubator dengan perlakuan khusus. Kami harapkan dalam waktu delapan bulan ke depan akan menetas menjadi bayi-bayi komodo," tandas Liang.
Seloso lahir dengan normal. Dengan kelahiran satwa khas Afrika ini, maka koleksi satwa yang bernama latin Bos Primigenius Taurus tersebut berjumlah tiga ekor. Saat ini, Seloso sudah bisa berjalan dengan mengikuti kedua induknya di dalam kandang. Kehadiran Seloso di kebun binatang kebanggaan warga Surabaya di kandangnya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Namun, ketika diikuti Seloso, Lamidi, si induk jantan sering menanduk dan melempar anaknya. Hal ini membuat pengelola KBS membuat pagar pemisah. "Agar Seloso aman, maka dia akan kami pisah dengan induknya. Tapi tetap dalam satu kandang," kata Direktur Operasional PDTS KBS Liang Kaspe, Rabu (13/8/2014)
Liang menambahkan, pasangan satwa watusi yang baru memiliki keturunan ini merupakan koleksi KBS dua tahun lalu, dari pemberian Taman Safari Indonesia 2, Prigen, Pasuruan. Sehingga, total jumlah semua satwa koleksi KBS sebanyak 3.409 ekor dengan 191 spesies.
Selain kelahiran seekor watusi, PDTS KBS juga tengah menunggu sebanyak 28 komodo menetas. Ke-28 butir telur itu diambil dari pasir yang ada di kandang komodo dan kemudian dipindahkan ke ruang inkubator penetasan. Ini dilakukan agar telur itu akan tidak dimakan sendiri oleh komodo yang lain. Komodo merupakan satwa endemik Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai Satwa Nasional.
"Telur sebanyak 28 butir itu akan kami tetaskan di ruang inkubator dengan perlakuan khusus. Kami harapkan dalam waktu delapan bulan ke depan akan menetas menjadi bayi-bayi komodo," tandas Liang.
(zik)