Anak Buah Abu Roban Dibekuk, Anak-Istri Diangkut
Anak Buah Abu Roban Dibekuk, Anak-Istri Diangkut
A
A
A
KARANGANYAR - Seorang anak buah Abu Roban bernama Riyanto, ditangkap jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di kawasan Tawangmangu, Karanganyar, Senin 11 Agustus 2014 siang.
Warga Dusun Tlogo, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, itu ditangkap saat membawa sepucuk pistol merek broni, magasin, 24 peluru tajam, dan buku ajaran jihad.
“Riyanto ditangkap berdasarkan pengembangan dari kelompok Abu Roban. Dia juga terkait perampokan di Kendal,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana, saat melakukan penggeledahan rumah Riyanto, Selasa (12/8/2014).
Saat melakukan penggeledahan, petugas menyita barang bukti lainnya, seperti satu unit telepon seluler, setumpuk keping DVD, flash disk, uang tunai Rp7 juta, kartu perdana, dan buku rekening.
Tidak hanya itu, petugas juga mengamankan Sumiyem, istri Riyanto dan kedua anak perempuannya, yang diperkirakan berusia 5-6 tahun. Ketiga orang itu kemudian dibawa ke kantor polisi. "Sumiyem dibawa sebagai saksi," tambahnya.
Saat akan dibawa masuk ke dalam mobil polisi, Sumiyem yang sempat ditemui wartawan enggan memberikan keterangan. Dia lebih memilih bungkam. Dia hanya meminta agar kedua anaknya tidak disorot kamera atau difoto.
“Jangan difoto, saya tidak tahu,” kata Sumiyem yang memakai jilbab tersebut.
Sebelum masuk ke dalam mobil, dia sempat mengambil pakaian ganti. Tindakan itu dilakukan Sumiyem, karena mengetahui penahanannya di kantor polisi bakal berlangsung lama.
Terpisah, Kepala Desa Berjo Dwi Haryanto mengaku dirinya diajak polisi untuk ikut menyaksikan penggeledahan rumah Riyanto, pukul 19.00 WIB. Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan pistol dan peluru.
"Riyanto bersama istrinya tinggal di Dusun Tlogo sejak tahun 2009. Dia kabarnya berasal dari Kebumen. Sedangkan yang warga asli adalah istrinya. “Dulu Sumiyem merantau ke Jakarta, dan pulang sudah membawa suami,” terang Dwi Haryanto.
Warga Dusun Tlogo, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, itu ditangkap saat membawa sepucuk pistol merek broni, magasin, 24 peluru tajam, dan buku ajaran jihad.
“Riyanto ditangkap berdasarkan pengembangan dari kelompok Abu Roban. Dia juga terkait perampokan di Kendal,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana, saat melakukan penggeledahan rumah Riyanto, Selasa (12/8/2014).
Saat melakukan penggeledahan, petugas menyita barang bukti lainnya, seperti satu unit telepon seluler, setumpuk keping DVD, flash disk, uang tunai Rp7 juta, kartu perdana, dan buku rekening.
Tidak hanya itu, petugas juga mengamankan Sumiyem, istri Riyanto dan kedua anak perempuannya, yang diperkirakan berusia 5-6 tahun. Ketiga orang itu kemudian dibawa ke kantor polisi. "Sumiyem dibawa sebagai saksi," tambahnya.
Saat akan dibawa masuk ke dalam mobil polisi, Sumiyem yang sempat ditemui wartawan enggan memberikan keterangan. Dia lebih memilih bungkam. Dia hanya meminta agar kedua anaknya tidak disorot kamera atau difoto.
“Jangan difoto, saya tidak tahu,” kata Sumiyem yang memakai jilbab tersebut.
Sebelum masuk ke dalam mobil, dia sempat mengambil pakaian ganti. Tindakan itu dilakukan Sumiyem, karena mengetahui penahanannya di kantor polisi bakal berlangsung lama.
Terpisah, Kepala Desa Berjo Dwi Haryanto mengaku dirinya diajak polisi untuk ikut menyaksikan penggeledahan rumah Riyanto, pukul 19.00 WIB. Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan pistol dan peluru.
"Riyanto bersama istrinya tinggal di Dusun Tlogo sejak tahun 2009. Dia kabarnya berasal dari Kebumen. Sedangkan yang warga asli adalah istrinya. “Dulu Sumiyem merantau ke Jakarta, dan pulang sudah membawa suami,” terang Dwi Haryanto.
(san)
Explore More