Cuaca Buruk, Nelayan Sinjai Nekat Melaut
A
A
A
SINJAI - Meski cuaca di Perairan Sinjai masih buruk, puluhan nelayan Sinjai nekat untuk melaut. Sebab, sejak beberapa pekan terakhir banyak di antara mereka yang tidak mencari nafkah sehingga praktis tidak ada pemasukan untuk menghidupi keluarganya.
Dewa, salah seorang nelayan yang ikut di KM Prima Tunggal mengaku dirinya terpaksa melaut karena tidak memiliki pekerjaan lain. "Saya sejak kecil sudah ikut mencari ikan, Pak, tidak ada keahlian lain yang saya miliki selain menjadi nelayan," kata Dewa, Selasa (12/8/2014).
Selain itu, kata dia, keputusan melaut pada saat cuaca buruk diambil karena harga ikan lagi mahal. "Jujur, ada perasaan takut jika melaut dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini. Tetapi ada juga keuntungannya bagi kami. Dapat sedikit ikan saja, bisa dijual dengan harga tinggi," tambahnya.
Lain lagi dengan Syamsuddin. Dia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. "Saya punya cara khusus jika mencari ikan di saat cuaca buruk. Jika angin kencang dan gelombang besar datang, kami menepi ke daerah yang dangkal atau di sekitar terumbu karang. Kalau cuaca sudah membaik, barulah pencarian ikan kami lanjutkan," kata Syamsuddin.
Sementara, Pengawas Perikanan DKP Sinjai Amal Ahsan mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah jika ada nelayan yang akan melaut. "Kami hanya memberikan imbauan kepada para nelayan untuk berhati-hati dan tetap berkoordinasi mengenai keberadaan mereka," kata Amal Ahsan.
Sebelumnya, akibat cuaca buruk yang melanda Kabupaten Sinjai, ratusan nelayan tak melaut. Beberapa di antaranya merupakan nelayan asal Bombana, Sulawesi Tenggara. Mereka terpaksa menambatkan perahunya di dermaga sembari memperbaiki dan membenahi kapal mereka.
Dewa, salah seorang nelayan yang ikut di KM Prima Tunggal mengaku dirinya terpaksa melaut karena tidak memiliki pekerjaan lain. "Saya sejak kecil sudah ikut mencari ikan, Pak, tidak ada keahlian lain yang saya miliki selain menjadi nelayan," kata Dewa, Selasa (12/8/2014).
Selain itu, kata dia, keputusan melaut pada saat cuaca buruk diambil karena harga ikan lagi mahal. "Jujur, ada perasaan takut jika melaut dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini. Tetapi ada juga keuntungannya bagi kami. Dapat sedikit ikan saja, bisa dijual dengan harga tinggi," tambahnya.
Lain lagi dengan Syamsuddin. Dia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. "Saya punya cara khusus jika mencari ikan di saat cuaca buruk. Jika angin kencang dan gelombang besar datang, kami menepi ke daerah yang dangkal atau di sekitar terumbu karang. Kalau cuaca sudah membaik, barulah pencarian ikan kami lanjutkan," kata Syamsuddin.
Sementara, Pengawas Perikanan DKP Sinjai Amal Ahsan mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah jika ada nelayan yang akan melaut. "Kami hanya memberikan imbauan kepada para nelayan untuk berhati-hati dan tetap berkoordinasi mengenai keberadaan mereka," kata Amal Ahsan.
Sebelumnya, akibat cuaca buruk yang melanda Kabupaten Sinjai, ratusan nelayan tak melaut. Beberapa di antaranya merupakan nelayan asal Bombana, Sulawesi Tenggara. Mereka terpaksa menambatkan perahunya di dermaga sembari memperbaiki dan membenahi kapal mereka.
(zik)