4 Kapal Rusak, Gazebo Hancur Diterjang Gelombang Tinggi

Senin, 11 Agustus 2014 - 21:57 WIB
4 Kapal Rusak, Gazebo Hancur Diterjang Gelombang Tinggi
4 Kapal Rusak, Gazebo Hancur Diterjang Gelombang Tinggi
A A A
GUNUNGKIDUL - Empat kapal nelayan di Pantai Baron, Gunungkidul rusak akibat diterjang gelombang setinggi empat meter yang terjadi sejak Minggu malam 10 Agustus hingga Senin pagi (11/8/2014) ini.

Selain itu, gelombang tinggi juga menyebabkan dua emplek atau bangunan untuk berjualan warga juga terseret arus gelombang.

Para nelayan pun terpaksa menaikkan semua kapal-kapal mereka ke atas tanggul untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.

Sekretaris SAR Pantai Baron Surisdiyanto mengungkapkan, akibat gelombang tinggi ini, pihaknya langsung meminta nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu. Gelombang laut sangat membahayakan aktivitas nelayan karena ketinggian ombak mencapai 16 feet.

”Semua nelayan sudah memarkirkan semua kapal lebih menjauh bibir pantai. Gelombang memang cukup tinggi sekitar 4 meter atau 16 feet,” ungkapnya, Senin (11/8/2014).

Dijelaskannya kondisi yang sama juga terjadi di pantai-pantai lain. Di pantai Drini misalnya, air laut bahkan sampai ke jalan aspal menuju pantai tersebut.

Satu gazebo milik salah satu warga yang berjualan makanan juga terhempas gelombang laut.

Menurutnya, gelombang tinggi puncaknya terjadi tadi malam. Untuk hari ini gelombang tetap tinggi namun mengalami penurunan.

”Dari data analisis kami, besok pagi (hari ini) gelombang turun empat feet menjadi 12 feet,” katanya.

Sementara akibat gelombang tinggi yang terjadi kemarin, dua wartawan TV, masing-masing Fahrizal Ahmad kontributor RCTI dan Anjar Ardhityo, wartawan Jogja TV sempat diterjang gelombang saat mengabadikan situasi kenaikan gelombang laut.

Akibat kejadian ini, kamera keduanya rusak lantaran gelombang yang tiba-tiba menghantam mereka di pinggir pantai Drini.

”Saya tidak tahu kalau tiba tiba gelombang laut tinggi. Semua badan kami basah dan sedikit meminum air laut karena tingginya gelombang,” ucap Anjar Ardhityo.

Dia pun mengaku sempat terjatuh sehingga kamera handycam serta telepon selulernya terkena air laut hingga mengalami kerusakan.” Namun kami tidak apa-apa dan hanya kaget saja kok,” katanya.

Dengan tingginya gelombang di pantai selatan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul meminta wisatawan waspada.

Kepala BPBD Gunungkidul Budhi Harjo berharap wisatawan menjauh dari bibir pantai dan tidak mandi di laut.

”Informasinya gelombang tinggi berlangsung tujuh hari ke depan. Jadi wisatawan jangan mandi atau berenang di laut karena berbahaya,” katanya.

Terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Toni Agus Wijaya, mengatakan, tingginya gelombang diakibatkan angin kencang yang terjadi di pesisir selatan Jawa akibat adanya perbedaan tekanan udara. Kecepatan angin ini mencapai 40 Km/ jam.

“Gelombang tinggi ini lantaran terdapat daerah tekanan udara rendah di barat Sumatera yang berakibat pada meningkatnya kecepatan angin di laut Selatan Jawa. Angin kencang ini akan terjadi sampai dengan tanggal 17 Agustus mendatang,” jelasnya.

Dengan kondisi ini, di meminta semua pemkab bisa melakukan tindakan sesuai dengan tupoksinya.

”Kita sudah sampaikan ke semua pemkab mengenai kondisi di perairan selatan jawa ini,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8738 seconds (0.1#10.140)