70 Paskibra Makassar Keracunan Ikan Cakalang
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 70 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Merah Putih pada 17 Agustus mengalami keracunan massal usai menyantap makanan dari dos yang disediakan panitia.
Hingga kejadian itu, mereka dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia, Jalan Jenderal Sudirman, sekira pukul 15.30, Wita, Jumat, (8/8/2014)
Informasi yang diperoleh, di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pelamonia, dari 70 siswa Paskibraka, 55 diantaranya telah dipulangkan sedangkan 15 diantaranya masih kondisi observasi dan dirawat dengan diinfus.
Kejadian berawal saat para Paskibra yang terdiri dari 35 orang perempuan dan 35 orang laki laki ini melakukan latihan bersama di Lapangan Karebosi.
Usai salat Jumat sekira pukul 13.00, Wita, mereka makan siang berupa nasi dos yang diambil dari RM Prasmanan Jalan Emmy Saelan. Hingga satu jam kemudian, para pasukan Paskibra ini mengalami gejala keracunan, mual mual, gatal gatal.
Salah satu peserta Paskibra, Nurul Divita, mengatakan makanan nasi dos yang terdiri dari nasi, ikan cakalang, sayur, perkedel disantap bersama teman temannya.
Setelah itu, tidak lama temannya mengalami gejala gatal dan kemerah merahan di badan. Hingga, ada siswa yang tidak sadarkan diri.
"Baru dua kali makan. Ini mi yang terakhir kita makan langsung kami mual mual," ujar Nurul, Siswa SMK Telkom Makassar.
Kondisi Nurul Divita yang senasib dengan rekan-rekannya yang diinfus belum bisa dipulangkan hingga pukul 18.00, Wita.
Mereka masih menggunakan baju olah raga dari sekolah mereka. Para pembimbing serta pelatih dan Dinas Pemuda dan Olah Raga yang berkumpul di UGD Rumah Sakit Pelamonia terkesan menutupi dan enggan berbicara banyak ke publik.
"Soal makanan yang diduga akibat keracunan ini bisa dikonfirmasi ke pihak yang berwenang," kata Andi Faisal, pendamping Paskibra.
Sementara itu, Dokter jaga UGD Rumah Sakit Pelamonia, dr Marce Mukkun, mengatakan siswa Paskibra mengalami keracunan makanan dari ikan cakalang yang dikonsumsi.
Dari jenis keracunan ini tidak berdampak terlalu tinggi dan siswa yang masih diobservasi dan mendapatkan perawatan inap diperkirakan akan kembali pulih selama 2-3 hari kemudian.
"Mereka alergi makanan, keracunan ini tidak tergolong kritis. Mereka akan sembuh," ujarnya.
Hingga kejadian itu, mereka dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia, Jalan Jenderal Sudirman, sekira pukul 15.30, Wita, Jumat, (8/8/2014)
Informasi yang diperoleh, di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pelamonia, dari 70 siswa Paskibraka, 55 diantaranya telah dipulangkan sedangkan 15 diantaranya masih kondisi observasi dan dirawat dengan diinfus.
Kejadian berawal saat para Paskibra yang terdiri dari 35 orang perempuan dan 35 orang laki laki ini melakukan latihan bersama di Lapangan Karebosi.
Usai salat Jumat sekira pukul 13.00, Wita, mereka makan siang berupa nasi dos yang diambil dari RM Prasmanan Jalan Emmy Saelan. Hingga satu jam kemudian, para pasukan Paskibra ini mengalami gejala keracunan, mual mual, gatal gatal.
Salah satu peserta Paskibra, Nurul Divita, mengatakan makanan nasi dos yang terdiri dari nasi, ikan cakalang, sayur, perkedel disantap bersama teman temannya.
Setelah itu, tidak lama temannya mengalami gejala gatal dan kemerah merahan di badan. Hingga, ada siswa yang tidak sadarkan diri.
"Baru dua kali makan. Ini mi yang terakhir kita makan langsung kami mual mual," ujar Nurul, Siswa SMK Telkom Makassar.
Kondisi Nurul Divita yang senasib dengan rekan-rekannya yang diinfus belum bisa dipulangkan hingga pukul 18.00, Wita.
Mereka masih menggunakan baju olah raga dari sekolah mereka. Para pembimbing serta pelatih dan Dinas Pemuda dan Olah Raga yang berkumpul di UGD Rumah Sakit Pelamonia terkesan menutupi dan enggan berbicara banyak ke publik.
"Soal makanan yang diduga akibat keracunan ini bisa dikonfirmasi ke pihak yang berwenang," kata Andi Faisal, pendamping Paskibra.
Sementara itu, Dokter jaga UGD Rumah Sakit Pelamonia, dr Marce Mukkun, mengatakan siswa Paskibra mengalami keracunan makanan dari ikan cakalang yang dikonsumsi.
Dari jenis keracunan ini tidak berdampak terlalu tinggi dan siswa yang masih diobservasi dan mendapatkan perawatan inap diperkirakan akan kembali pulih selama 2-3 hari kemudian.
"Mereka alergi makanan, keracunan ini tidak tergolong kritis. Mereka akan sembuh," ujarnya.
(sms)