Perkembangan Terbaru Kasus Penculikan Bayi di Pekanbaru
A
A
A
PEKANBARU - Setelah dua pekan, kasus penculikan dan pembunuhan bayi Jeanette Gracya Candrio oleh pekerja rumah tangga (PRT) belum juga terungkap. PRT bernama Yulia alias Dona sampai saat ini belum tertangkap.
Baru-baru ini, Polresta Pekanbaru mengamankan pria pengendara sepeda motor yang terlihat di kamera CCTV. Namun, pengendara sepeda motor yang selama ini diduga ikut terlibat penculikan, hanya seorang pengantar makanan.
Dalam kamera pengintai CCTV yang terpasang di luar dan di dalam rumah korban, terekam jelas sebelum kabur dari rumah, PRT bernama Yulia alias Dona menggendong bayi majikannya yang bernama Jeanette Gracya Candrio keluar rumah menemui seorang pengendara sepeda motor. Setelah menemui pria pengendara sepeda motor itu, Yulia alias Dona kabur dari pintu samping rumah membawa bayi Jeanette.
Dugaan selama ini, si pria pengendara sepeda motor terlibat aksi penculikan dan pembunuhan bayi Jeannete. Namun, ternyata setelah didalami oleh polisi dari Resor Kota Pekanbaru, laki-laki pengendara sepeda motor adalah tukang pengantar makanan yang dipesan oleh majikan Dona.
Sejauh ini, polisi terus berupaya melakukan pencarian terhadap PRT sadis penculik dan pembunuh bayi Jeanette, dengan memasang identitas dan foto pelaku di bus-bus dan tempat keramaian di wilayah Riau, khususnya Kota Pekanbaru.
Sementara, kesedihan masih dirasakan Indra dan Irene, pasangan suami istri yang kehilangan anaknya, Jeannette, untuk selamanya. Kediaman Indra dan Irene, yang terletak di Jalan Lili, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau, terlihat lengang sejak peristiwa anak satu-satunya yang masih berumur 1 tahun 2 bulan diculik dan dibunuh oleh Dona. PRT sadis itu direkrut dari CV Era Mitra Bersama, sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa tenaga penyalur PRT.
Menurut Indra, dia sempat menanyakan ke istrinya apakah identitas PRT itu jelas. "Kalau jelas, identitasnya, orangnya bolehlah bekerja di rumah," kata Indra, Kamis (7/8/2014).
Dona mulai bekerja tanggal 22 Juli 2014. Baru tiga hari kerja, PRT itu kabur membawa Jeannete. Setelah melakukan pencarian kesemua pelosok Pekanbaru, bahkan ke kampung Dona di Tembilan, Indragiri Hilir, Riau, bayi Jeanette tidak juga berhasil ditemukan. Tak lama kemudian, Indra mendapat informasi dari temannya bahwa tak jauh dari rumahnya ditemukan terpal yang di dalamnya ada jasad putrinya.
Saat ini, rumah yang biasanya diwarnai kelucuan dan tangis Jeanette menjadi sepi.Perlengkapan bayi Jeanette masih terlihat tersusun di dalam kamarnya. Pihak keluarga merasa berduka dengan peristiwa tragis yang dialami putri satu-satunya.
Baru-baru ini, Polresta Pekanbaru mengamankan pria pengendara sepeda motor yang terlihat di kamera CCTV. Namun, pengendara sepeda motor yang selama ini diduga ikut terlibat penculikan, hanya seorang pengantar makanan.
Dalam kamera pengintai CCTV yang terpasang di luar dan di dalam rumah korban, terekam jelas sebelum kabur dari rumah, PRT bernama Yulia alias Dona menggendong bayi majikannya yang bernama Jeanette Gracya Candrio keluar rumah menemui seorang pengendara sepeda motor. Setelah menemui pria pengendara sepeda motor itu, Yulia alias Dona kabur dari pintu samping rumah membawa bayi Jeanette.
Dugaan selama ini, si pria pengendara sepeda motor terlibat aksi penculikan dan pembunuhan bayi Jeannete. Namun, ternyata setelah didalami oleh polisi dari Resor Kota Pekanbaru, laki-laki pengendara sepeda motor adalah tukang pengantar makanan yang dipesan oleh majikan Dona.
Sejauh ini, polisi terus berupaya melakukan pencarian terhadap PRT sadis penculik dan pembunuh bayi Jeanette, dengan memasang identitas dan foto pelaku di bus-bus dan tempat keramaian di wilayah Riau, khususnya Kota Pekanbaru.
Sementara, kesedihan masih dirasakan Indra dan Irene, pasangan suami istri yang kehilangan anaknya, Jeannette, untuk selamanya. Kediaman Indra dan Irene, yang terletak di Jalan Lili, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Riau, terlihat lengang sejak peristiwa anak satu-satunya yang masih berumur 1 tahun 2 bulan diculik dan dibunuh oleh Dona. PRT sadis itu direkrut dari CV Era Mitra Bersama, sebuah perusahaan yang bergerak dalam jasa tenaga penyalur PRT.
Menurut Indra, dia sempat menanyakan ke istrinya apakah identitas PRT itu jelas. "Kalau jelas, identitasnya, orangnya bolehlah bekerja di rumah," kata Indra, Kamis (7/8/2014).
Dona mulai bekerja tanggal 22 Juli 2014. Baru tiga hari kerja, PRT itu kabur membawa Jeannete. Setelah melakukan pencarian kesemua pelosok Pekanbaru, bahkan ke kampung Dona di Tembilan, Indragiri Hilir, Riau, bayi Jeanette tidak juga berhasil ditemukan. Tak lama kemudian, Indra mendapat informasi dari temannya bahwa tak jauh dari rumahnya ditemukan terpal yang di dalamnya ada jasad putrinya.
Saat ini, rumah yang biasanya diwarnai kelucuan dan tangis Jeanette menjadi sepi.Perlengkapan bayi Jeanette masih terlihat tersusun di dalam kamarnya. Pihak keluarga merasa berduka dengan peristiwa tragis yang dialami putri satu-satunya.
(zik)