Pasutri Tewas Kekurangan Oksigen di Ruko
A
A
A
BOYOLALI - Pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas di sebuah rumah toko (ruko) dalam Kawasan Wisata Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu siang (6/8/2014). Pasutri itu diduga tewas karena kekurangan oksigen saat tidur di dalam ruko miliknya.
Kabag Ops Polres Boyolali, Komisasri Polisi I Wayan Sudita, menyebutkan pasangan suami istri atas nama Suhadi dan Harmining itu ditemukan tewas oleh kerabatnya pada Rabu siang.
Ketika itu salah satu kerabat korban merasa curiga dengan aktivitas yang dilakukan oleh pasangan itu. Pasalnya pasangan yang tinggal di Perumahan Fajar Indah Solo, itu belum membuka tokonya hingga siang hari.
Kejanggalan itu semakin kuat saat kerabat korban itu mencoba menghubungi nomor telepon korban. Dalam panggilan itu tersambung namun tidak diangkat, padahal kerabatnya yakin korban ada di dalam mengingat kendaraan korban terparkir di depan toko.
Kerabat korban langsung mendobrak pintu dan mendapati sepasang suami istri itu sudah tidak bernyawa.
Harming tewas dalam kondisi berselimut di atas tempat tidur sedangkan suaminya ditemukan di samping Harmining dan tergeletak di atas lantai beralaskan karpet. Di lokasi itu ditemukan pula arang sisa pembakaran yang berada di sebuah tungku.
I Wayan Sudita, menyebutkan dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak dokter dan kepolisian, menurutnya tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan.
Pasangan suami istri itu diduga kuat kekurangan oksigen saat mereka menyalakan arang untuk penghangat ruangan.
“Dari dokter Puskesmas Selo dan Dokpol Polres Boyolali, menyimpulkan bahwa korban mengalami sesak nafas akibat kekurangan oksigen,” ucapnya.
Korban tersebut menurutnya langsung dimakamkan ke Kampung Halaman Harmining yang berada di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Kedua korban itu tidak dilakukan autopsi karena pihak keluarga merasa keberatan dan sudah menerima atas kematian pasangan itu.
Kabag Ops Polres Boyolali, Komisasri Polisi I Wayan Sudita, menyebutkan pasangan suami istri atas nama Suhadi dan Harmining itu ditemukan tewas oleh kerabatnya pada Rabu siang.
Ketika itu salah satu kerabat korban merasa curiga dengan aktivitas yang dilakukan oleh pasangan itu. Pasalnya pasangan yang tinggal di Perumahan Fajar Indah Solo, itu belum membuka tokonya hingga siang hari.
Kejanggalan itu semakin kuat saat kerabat korban itu mencoba menghubungi nomor telepon korban. Dalam panggilan itu tersambung namun tidak diangkat, padahal kerabatnya yakin korban ada di dalam mengingat kendaraan korban terparkir di depan toko.
Kerabat korban langsung mendobrak pintu dan mendapati sepasang suami istri itu sudah tidak bernyawa.
Harming tewas dalam kondisi berselimut di atas tempat tidur sedangkan suaminya ditemukan di samping Harmining dan tergeletak di atas lantai beralaskan karpet. Di lokasi itu ditemukan pula arang sisa pembakaran yang berada di sebuah tungku.
I Wayan Sudita, menyebutkan dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak dokter dan kepolisian, menurutnya tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan.
Pasangan suami istri itu diduga kuat kekurangan oksigen saat mereka menyalakan arang untuk penghangat ruangan.
“Dari dokter Puskesmas Selo dan Dokpol Polres Boyolali, menyimpulkan bahwa korban mengalami sesak nafas akibat kekurangan oksigen,” ucapnya.
Korban tersebut menurutnya langsung dimakamkan ke Kampung Halaman Harmining yang berada di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Kedua korban itu tidak dilakukan autopsi karena pihak keluarga merasa keberatan dan sudah menerima atas kematian pasangan itu.
(sms)