Dijadikan Santapan, Monyet Hitam Sulawesi Terancam Punah

Rabu, 06 Agustus 2014 - 03:33 WIB
Dijadikan Santapan,...
Dijadikan Santapan, Monyet Hitam Sulawesi Terancam Punah
A A A
MANADO - Populasi monyet hitam yang hidup di hutan liar dan lindung di Minahasa, di Sulawesi Utara (Sulut), sangat memprihatinkan. Jumlahnya hanya tinggal puluhan ekor saja.

Penanggung Jawab Forum F/21 Perlindungan Satwa Liar Sulut Ronny Adolof Buol mengatakan, akibat kurangnya perlindungan dan pengawasan terhadap monyet hitam atau dalam bahasa lokasl disebut Yaki mengakibatkan kepunahan pada satwa ini.

Selama 10 tahun terakhir, populasi Yaki mengalami penurunan hingga mencapai 80 persen. Penurunan populasi ini juga disebabkan oleh tingginya konsumsi masyarakat terhadap satwa ini.

"Jika hal ini terus dibiarkan, maka populasi Yaki yang ada hanya tinggal kenangan," kata Boul, saat memimpin aksi perlindungan satwa liar di Terminal Pasar Pinasungkulan, Karombasan, Manado, kepada Sindonews, Selasa (5/8/2014).

Menurutnya, dipusatkannya aksi di Pasar Karombasan, karena rata-rata pedagang, dan penumpang yang naik maupun turun di Terimal Karombasan penduduk Minahasa. Baik itu dari Langowan, Tomohon, dan bagian Minahasa lainnya.

"Aksi ini, baru merupakan langkah awal. Kedepannya akan terus kami lakukan, jika perburuan liar ada laporan lagi," pungkasnya.

Pantauan di terminal tersebut, puluhan mobil bus jurusan wilayah Minahasa ditempeli poster Malo Makang Yaki (malu makan Yaki), serta para rombongan aksi tersebut membagi-bagikan leaflet.

"Perlindungan Yaki tidak ada kata terlambat, instansi atau penanggun jawab satwa harus lebih bekerja ekstra keras lagi untuk melindungi Yaki," jelas Theo, sopir bus Manado-Tomohon.

"Hal ini jangan dianggap main-main atau disepelehkan. Jika pelakunya ditemukan, tolong dihukum seberat-beratnya sesuai aturan yang ada," ungkap Mince, penumpang bus asal Langowan diiyakan para warga Minahasa lainnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2599 seconds (0.1#10.140)