Ratusan Penumpang Masih Telantar di Pelabuhan Bajoe
Ratusan Penumpang Masih Telantar di Pelabuhan Bajoe
A
A
A
WATAMPONE - Ratusan penumpang arus balik masih telantar di Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sebab, kapal yang akan memberangkatkan mereka ke Kolaka, Sulawesi Tenggara, dilarang berlayar lantaran angin kencang dan gelombang tinggi di Perairan Teluk Bone.
Tadi malam, ratusan pemudik ini terpaksa tidur di halaman kantor ASDP Bajoe dengan beralaskan koran. Mereka terpaksa bermalam karena rumah mereka jauh, bahkan ada yang berasal dari kabupaten tetangga. Akibat penumpukan penumpang tersebut, halaman Kantor ASDP sangat kotor karena sampah-sampah bekas makanan dan koran-koran bekas yang telah dipakai sebagai alas untuk tidur ditinggal begitu saja oleh pemudik.
Salah seorang penumpang, Nurwahidah mengatakan bahwa dia terpaksa bermalam di halaman kantor ini dan rela menunggu hingga kapal yang akan membawanya ke Kolaka diizinkan untuk berlayar. Sebab, dia tidak memiliki biaya lagi untuk pulang ke kampungnya di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Walau sudah 26 jam menunda keberangkatan kapal, pihak syahbandar belum bisa memastikan kapan kapal-kapal tersebut diberangkatkan. Karena, ketinggian gelombang di Perairan Teluk Bone masih mencapai empat hingga lima meter. Sementara kecepatan angin 22 sampai 28 knot.
Kepala Syahbandar Bajoe Andi Abbas, Selasa (5/8/2014) mengatakan bahwa pihaknya belum memberi izin sejumlah kapal untuk berlayar, karena cuaca di Perairan Teluk Bone sangat ekstrem. Bahkan, pihaknya belum dapat memastikan keberangkatan kapal. Kini, pihaknya tetap memantau kondisi cuaca karena dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca diperkirakan akan baik pada pukul 20.00 WITA, besok.
Selain penumpang yang masih telantar, ratusan kendaraan roda empat dan roda dua juga masih menumpuk di dermaga pelabuhan.
Kini, penumpang memilih istirahat sambil berbaring dan bersenda gurau dengan penumpang lainnya di halaman Kantor ASDP sambil menunggu kondisi cuaca normal kembali. Ratusan pemudik ini berharap agar cuaca secepatnya normal kembali agar mereka dapat segera berangkat dan tiba tempat tujuan untuk kembali menjalankan aktivitas.
Tadi malam, ratusan pemudik ini terpaksa tidur di halaman kantor ASDP Bajoe dengan beralaskan koran. Mereka terpaksa bermalam karena rumah mereka jauh, bahkan ada yang berasal dari kabupaten tetangga. Akibat penumpukan penumpang tersebut, halaman Kantor ASDP sangat kotor karena sampah-sampah bekas makanan dan koran-koran bekas yang telah dipakai sebagai alas untuk tidur ditinggal begitu saja oleh pemudik.
Salah seorang penumpang, Nurwahidah mengatakan bahwa dia terpaksa bermalam di halaman kantor ini dan rela menunggu hingga kapal yang akan membawanya ke Kolaka diizinkan untuk berlayar. Sebab, dia tidak memiliki biaya lagi untuk pulang ke kampungnya di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Walau sudah 26 jam menunda keberangkatan kapal, pihak syahbandar belum bisa memastikan kapan kapal-kapal tersebut diberangkatkan. Karena, ketinggian gelombang di Perairan Teluk Bone masih mencapai empat hingga lima meter. Sementara kecepatan angin 22 sampai 28 knot.
Kepala Syahbandar Bajoe Andi Abbas, Selasa (5/8/2014) mengatakan bahwa pihaknya belum memberi izin sejumlah kapal untuk berlayar, karena cuaca di Perairan Teluk Bone sangat ekstrem. Bahkan, pihaknya belum dapat memastikan keberangkatan kapal. Kini, pihaknya tetap memantau kondisi cuaca karena dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca diperkirakan akan baik pada pukul 20.00 WITA, besok.
Selain penumpang yang masih telantar, ratusan kendaraan roda empat dan roda dua juga masih menumpuk di dermaga pelabuhan.
Kini, penumpang memilih istirahat sambil berbaring dan bersenda gurau dengan penumpang lainnya di halaman Kantor ASDP sambil menunggu kondisi cuaca normal kembali. Ratusan pemudik ini berharap agar cuaca secepatnya normal kembali agar mereka dapat segera berangkat dan tiba tempat tujuan untuk kembali menjalankan aktivitas.
(zik)
Explore More