Foto Selfie di Pantai, Ibu dan Anak Terseret Ombak
A
A
A
GARUT - Dua orang wisatawan tewas digulung ombak Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat tengah berfoto selfie di pinggir pantai, Minggu 3 Agustus 2014.
Korban merupakan ibu dan anak, Nonoh Hariati (40) dan Tri Fitriani (13), warga Kampung Baru, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Kedua korban terseret ombak saat berfoto di pinggir pantai,” ujar Ade Manadin (45), tokoh masyarakat Kecamatan Pakenjeng yang kebetulan berada di lokasi, kemarin.
Kejadian itu, kata Ade, berlangsung begitu cepat. Kedua korban yang sedang mengabadikan momen liburannya, mendadak disambar gelombang tinggi dari arah belakang.
"Akibatnya, korban terseret arus menjauh dari bibir pantai. Keduanya ditemukan meninggal di lokasi kejadian. Jenazah korban langsung dibawa ke Bandung, dari Polsek Caringin," terangnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan, korban tewas saat libur Lebaran juga terjadi pada pengunjung Pantai Cijayanti, Cidaun, Kabupaten Cianjur.
"Korban ini ditemukan setelah dinyatakan hilang, karena hanyut di Pantai Karangpapak Santolo, Desa/Kecamatan Cikelet, pada Selasa 29 Juli 2014, atau hari kedua Lebaran," terangnya.
Ditambahkan dia, korban diketahui bernama Ceceng Bin Nandang (18), warga Kampung Jonggol, Desa Keramatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Bandung.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Kabupaten Garut telah melarang wisatawan berenang di sejumlah pantai di kawasan Garut selatan. Terutama pantai yang berada di Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, dan Caringin, yang berombak tinggi.
“Kami sudah melarang pengunjung untuk tidak berenang, tapi tetap saja nekad. Ya resikonya seperti ini,” pungkasnya.
Korban merupakan ibu dan anak, Nonoh Hariati (40) dan Tri Fitriani (13), warga Kampung Baru, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Kedua korban terseret ombak saat berfoto di pinggir pantai,” ujar Ade Manadin (45), tokoh masyarakat Kecamatan Pakenjeng yang kebetulan berada di lokasi, kemarin.
Kejadian itu, kata Ade, berlangsung begitu cepat. Kedua korban yang sedang mengabadikan momen liburannya, mendadak disambar gelombang tinggi dari arah belakang.
"Akibatnya, korban terseret arus menjauh dari bibir pantai. Keduanya ditemukan meninggal di lokasi kejadian. Jenazah korban langsung dibawa ke Bandung, dari Polsek Caringin," terangnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan, korban tewas saat libur Lebaran juga terjadi pada pengunjung Pantai Cijayanti, Cidaun, Kabupaten Cianjur.
"Korban ini ditemukan setelah dinyatakan hilang, karena hanyut di Pantai Karangpapak Santolo, Desa/Kecamatan Cikelet, pada Selasa 29 Juli 2014, atau hari kedua Lebaran," terangnya.
Ditambahkan dia, korban diketahui bernama Ceceng Bin Nandang (18), warga Kampung Jonggol, Desa Keramatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Bandung.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Kabupaten Garut telah melarang wisatawan berenang di sejumlah pantai di kawasan Garut selatan. Terutama pantai yang berada di Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, dan Caringin, yang berombak tinggi.
“Kami sudah melarang pengunjung untuk tidak berenang, tapi tetap saja nekad. Ya resikonya seperti ini,” pungkasnya.
(san)