Tembok Balai IPAL DIY Diperbaiki Setelah Lebaran
A
A
A
BANTUL - Meski sudah seminggu lebih, kerusakan tembok Balai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum diperbaiki. Perbaikan baru bisa dilakukan setelah Lebaran.
Seperti informasi yang dihimpun oleh Koran Sindo di lapangan, tembok Balai IPAL DIY yang berada di sebelah utara tersebut ambruk akibat peristiwa gempa bumi yang melanda kawasan Bantul dan sekitarnya pada pekan lalu. Untungnya tembok sepanjang 36 meter ini roboh ke arah selatan, sehingga tidak memakan korban jiwa maupun merusak lahan pertanian yang ada di dekatnya.
"(Roboh) karena ada gempa hari Jumat pekan lalu dan tidak membahayakan (penduduk sekitar). Karena sebelah merupakan areal pertanian, kebetulan belum ada kegiatan di sawah jadi tidak ada masalah," ujar Staf Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai IPAL DIY Marjono kepada wartawan belum lama ini.
Sempat ada kekhawatiran bahwa gempa bumi yang terjadi bisa pula merusak dan mempengaruhi ketahanan fasilitas kolam IPAL, sehingga kemungkinan terjadi kebocoran, limbah pun bisa masuk ke dalam air tanah dan meracuni sumur air warga yang ada di sekitarnya, seperti yang terjadi pada peristiwa gempa bumi tahun 2006 sebelumnya. Namun, Marjono memastikan bahwa hal itu tidak terjadi dan kondisi kolam baik-baik saja. Hal ini bisa dilihat dari jumlah debit air limbah yang tidak menurun misalnya.
Pembangunan fasilitas Balai IPAL pun sebelumnya sudah diperhitungkan dengan cermat dan diantisipasi dengan pembenahan struktur. Bahkan pihaknya sengaja mengalokasikan dana khusus untuk menangani hal itu.
"Tidak ada kerusakan dan posisi aman, tidak ada pengaruhnya karena yang rusak cuma pagar saja. Kolam yang dekat dengan pagar juga tidak ada masalah. Karena itu merupakan instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) yang belum dioperasikan, ada airnya juga untuk uji coba tes kebocoran," jelasnya.
Di Balai IPAL DIY sendiri ada enam kolam dengan ukuran dan fungsi yang berbeda-beda, di antaranya terbagi menjadi kolam instalasi pengolahan limbah rumah tangga DIY langsung, tempat penyaringan sampah dan pasir, tempat air hasil penyaringan, hingga IPLT.
"Rencana (kerusakan tembok) akan diperbaiki setelah Lebaran, karena terhalang libur Lebaran ini. Tapi sebelumnya (dana perbaikan) sudah diajukan ke provinsi dan tinggal eksekusi saja. Sekitar Rp90 juta (dana yang dianggarkan) dari Pagu IPAL. Meski hanya pagar tapi harus ditindaklanjuti karena rawan pencurian juga," kata dia.
Seperti informasi yang dihimpun oleh Koran Sindo di lapangan, tembok Balai IPAL DIY yang berada di sebelah utara tersebut ambruk akibat peristiwa gempa bumi yang melanda kawasan Bantul dan sekitarnya pada pekan lalu. Untungnya tembok sepanjang 36 meter ini roboh ke arah selatan, sehingga tidak memakan korban jiwa maupun merusak lahan pertanian yang ada di dekatnya.
"(Roboh) karena ada gempa hari Jumat pekan lalu dan tidak membahayakan (penduduk sekitar). Karena sebelah merupakan areal pertanian, kebetulan belum ada kegiatan di sawah jadi tidak ada masalah," ujar Staf Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai IPAL DIY Marjono kepada wartawan belum lama ini.
Sempat ada kekhawatiran bahwa gempa bumi yang terjadi bisa pula merusak dan mempengaruhi ketahanan fasilitas kolam IPAL, sehingga kemungkinan terjadi kebocoran, limbah pun bisa masuk ke dalam air tanah dan meracuni sumur air warga yang ada di sekitarnya, seperti yang terjadi pada peristiwa gempa bumi tahun 2006 sebelumnya. Namun, Marjono memastikan bahwa hal itu tidak terjadi dan kondisi kolam baik-baik saja. Hal ini bisa dilihat dari jumlah debit air limbah yang tidak menurun misalnya.
Pembangunan fasilitas Balai IPAL pun sebelumnya sudah diperhitungkan dengan cermat dan diantisipasi dengan pembenahan struktur. Bahkan pihaknya sengaja mengalokasikan dana khusus untuk menangani hal itu.
"Tidak ada kerusakan dan posisi aman, tidak ada pengaruhnya karena yang rusak cuma pagar saja. Kolam yang dekat dengan pagar juga tidak ada masalah. Karena itu merupakan instalasi pengolah lumpur tinja (IPLT) yang belum dioperasikan, ada airnya juga untuk uji coba tes kebocoran," jelasnya.
Di Balai IPAL DIY sendiri ada enam kolam dengan ukuran dan fungsi yang berbeda-beda, di antaranya terbagi menjadi kolam instalasi pengolahan limbah rumah tangga DIY langsung, tempat penyaringan sampah dan pasir, tempat air hasil penyaringan, hingga IPLT.
"Rencana (kerusakan tembok) akan diperbaiki setelah Lebaran, karena terhalang libur Lebaran ini. Tapi sebelumnya (dana perbaikan) sudah diajukan ke provinsi dan tinggal eksekusi saja. Sekitar Rp90 juta (dana yang dianggarkan) dari Pagu IPAL. Meski hanya pagar tapi harus ditindaklanjuti karena rawan pencurian juga," kata dia.
(zik)