Buru Pembunuh Mahasiswa IAIN, 6 Anggota Geng Motor Ditangkap
A
A
A
CIREBON - Enam orang anggota berandalan bermotor diamankan Polres Cirebon. Mereka diindikasi terlibat dalam penganiayaan terhadap lima orang di mana salah satunya, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Kota Cirebon, Syukron Maulidi (21) yang tewas ditusuk.
Namun begitu, Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema meyakinkan belum ada seorang pun yang ditetapkan status tersangka. Hanya saja, dia berjanji akan berupaya optimal mengungkap kasus ini.
"Pelakunya masih kami cari dengan intensif, 15 orang sudah kami periksa sebagai saksi dan enam orang diamankan," ungkap dia seusai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Lapangan Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2014).
Dia menyebutkan, polisi bergerak cepat dengan melakukan pengejaran para berandalan bermotor 2-3 jam pasca kejadian.
Dari pengejaran itu, polisi mengamankan lima orang dan seorang lagi, Senin (21/7/2014). Keenamnya diperiksa sebagai terduga dan dimintai keterangan intensif sebelum diketahui pelaku sebenarnya.
Meski peristiwa penusukan Syukron hanya berjarak sekitar 300 meter dari Mapolres Cirebon, dia menolak anggapan polisi telah kecolongan.
Menurut dia, kondisi ini harus dilihatnya sebagai aktivitas keliling acak. Apalagi, tak semua sepeda motor mereka saat itu berknalpot bising sehingga mudah disangka pengguna jalan biasa.
"Bahkan dari informasi yang kami peroleh, mereka rencananya hendak ke arah timur Cirebon," ujar dia seraya menyebut, saat kejadian berandalan bermotor berjumlah sekitar 30 sepeda motor.
Dia meyakinkan, polisi tetap memantau pergerakan berandalan bermotor. Lebih jauh dia menyatakan para pengguna jalan, baik pemudik maupun warga sekitar, tak perlu takut.
Apalagi saat ini, polisi telah disiagakan di pos-pos keamanan dan pengatur lalu lintas.
Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Mikranudin Syahputra menambahkan, sejauh ini korban di wilayah hukum Kabupaten Cirebon baru diketahui lima orang.
Pihaknya berkoordinasi pula dengan Polres Majalengka terkait kemungkinan adanya korban yang lain di sana, mengingat informasi yang beredar berandalan bermotor tersebut berasal Kabupaten Majalengka.
"Korban di wilayah Kabupaten Cirebon lima orang. Kami masih koordinasi dengan Polres Majalengka untuk mencari tau kemungkinan adanya korban lain di sana," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi berandalan bermotor yang menewaskan Syukron, terjadi Minggu dinihari 20 Juli. Selain Syukron, empat orang lain terluka, salah satunya anggota Satlantas Polres Cirebon Aiptu Duladi, warga Desa Lengkong, Kecamatan Sindangjawa, Kabupaten Cirebon.
Tiga korban lainnya masing-masing seorang remaja Nanda Juhana (14) warga Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; Anto (17) warga Kelurahan Pesalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, dan Asih (19) warga Evakuasi, Kota Cirebon.
Nanda mengalami luka di kepala bagian belakang dan dahi kiri setelah dikeroyok berandalan bermotor yang sama.
Mereka juga merampas barang berharga milik Anto dan Asih berupa handphone dan helm. Kedua korban yang diketahui sepasang kekasih ini ditodong di dalam minimarket saat tengah membeli minuman di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber.
Namun begitu, Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema meyakinkan belum ada seorang pun yang ditetapkan status tersangka. Hanya saja, dia berjanji akan berupaya optimal mengungkap kasus ini.
"Pelakunya masih kami cari dengan intensif, 15 orang sudah kami periksa sebagai saksi dan enam orang diamankan," ungkap dia seusai memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya di Lapangan Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2014).
Dia menyebutkan, polisi bergerak cepat dengan melakukan pengejaran para berandalan bermotor 2-3 jam pasca kejadian.
Dari pengejaran itu, polisi mengamankan lima orang dan seorang lagi, Senin (21/7/2014). Keenamnya diperiksa sebagai terduga dan dimintai keterangan intensif sebelum diketahui pelaku sebenarnya.
Meski peristiwa penusukan Syukron hanya berjarak sekitar 300 meter dari Mapolres Cirebon, dia menolak anggapan polisi telah kecolongan.
Menurut dia, kondisi ini harus dilihatnya sebagai aktivitas keliling acak. Apalagi, tak semua sepeda motor mereka saat itu berknalpot bising sehingga mudah disangka pengguna jalan biasa.
"Bahkan dari informasi yang kami peroleh, mereka rencananya hendak ke arah timur Cirebon," ujar dia seraya menyebut, saat kejadian berandalan bermotor berjumlah sekitar 30 sepeda motor.
Dia meyakinkan, polisi tetap memantau pergerakan berandalan bermotor. Lebih jauh dia menyatakan para pengguna jalan, baik pemudik maupun warga sekitar, tak perlu takut.
Apalagi saat ini, polisi telah disiagakan di pos-pos keamanan dan pengatur lalu lintas.
Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Mikranudin Syahputra menambahkan, sejauh ini korban di wilayah hukum Kabupaten Cirebon baru diketahui lima orang.
Pihaknya berkoordinasi pula dengan Polres Majalengka terkait kemungkinan adanya korban yang lain di sana, mengingat informasi yang beredar berandalan bermotor tersebut berasal Kabupaten Majalengka.
"Korban di wilayah Kabupaten Cirebon lima orang. Kami masih koordinasi dengan Polres Majalengka untuk mencari tau kemungkinan adanya korban lain di sana," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi berandalan bermotor yang menewaskan Syukron, terjadi Minggu dinihari 20 Juli. Selain Syukron, empat orang lain terluka, salah satunya anggota Satlantas Polres Cirebon Aiptu Duladi, warga Desa Lengkong, Kecamatan Sindangjawa, Kabupaten Cirebon.
Tiga korban lainnya masing-masing seorang remaja Nanda Juhana (14) warga Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; Anto (17) warga Kelurahan Pesalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, dan Asih (19) warga Evakuasi, Kota Cirebon.
Nanda mengalami luka di kepala bagian belakang dan dahi kiri setelah dikeroyok berandalan bermotor yang sama.
Mereka juga merampas barang berharga milik Anto dan Asih berupa handphone dan helm. Kedua korban yang diketahui sepasang kekasih ini ditodong di dalam minimarket saat tengah membeli minuman di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber.
(sms)