Menyamar Jadi Petugas PLN, Pencuri Gasak Laptop dan Kamera
A
A
A
PURWAKARTA - Pencurian makin marak jelang Lebaran. Di Purwakarta, Jawa Barat, kawanan pencuri berpura-pura menjadi petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengelabui pemilik rumah.
Mutia Murni (32), warga Kompleks Perumahan Graha Mutiara, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, menjadi korbannya. Laptop yang baru dibelinya seharga Rp7 juta dan sebuah kamera SLR merek Canon seharga Rp5 juta yang ada di rumahnya berhasil dibawa kabur pencuri.
Kejadian ini bermula ketika rumahnya didatangi dua orang pria yang mengaku petugas dari kantor PLN Purwakarta, Rabu (16/7/2014). Dua orang pria ini meminta izin untuk menempel dan mencatat lembar angka penggunaan listrik di rumahnya.
Tak cukup di situ, mereka juga meminta izin penjaga rumah untuk menyalakan sejumlah lampu di beberapa ruangan rumah. Diduga, saat penjaga rumah lengah, pelaku langsung menggasak barang-barang berharga di dalam rumah tersebut.
"Waktu itu ada dua orang ngaku dari petugas PLN. Mereka lalu meminta izin menempel dan menulis angka penggunaan listrik di kWh. Setelah itu, mereka sempat masuk ke ruangan dan menyalakan beberapa lampu," ujar Niam (18), pembantu di rumah Mutia Murni, Kamis (17/7/2014).
Diduga, lanjut Niam, saat itu pelaku langsung menggasak laptop yang tersimpan di atas meja. Hanya, saat itu ia sendiri tidak sadar ada barang yang hilang. Laptop baru diketahui hilang setelah pemilik rumah hendak mengetik, Kamis (17/7/2014) pagi. Laptop sudah tidak ada di tempatnya. "Iya, ketahuannya baru tadi pagi. Selain laptop, ternyata kamera juga hilang," ujarnya.
Pemilik rumah, Mutia Murni mengaku heran dengan aksi maling tersebut. Apalagi, si maling meninggalkan kartu catat meteran yang identik dengan produk yang dikeluarkan PT PLN. Namun, Riska belum melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Tadi katanya suami saya yang akan melaporkan ke polisi," ujarnya.
Mutia Murni (32), warga Kompleks Perumahan Graha Mutiara, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, menjadi korbannya. Laptop yang baru dibelinya seharga Rp7 juta dan sebuah kamera SLR merek Canon seharga Rp5 juta yang ada di rumahnya berhasil dibawa kabur pencuri.
Kejadian ini bermula ketika rumahnya didatangi dua orang pria yang mengaku petugas dari kantor PLN Purwakarta, Rabu (16/7/2014). Dua orang pria ini meminta izin untuk menempel dan mencatat lembar angka penggunaan listrik di rumahnya.
Tak cukup di situ, mereka juga meminta izin penjaga rumah untuk menyalakan sejumlah lampu di beberapa ruangan rumah. Diduga, saat penjaga rumah lengah, pelaku langsung menggasak barang-barang berharga di dalam rumah tersebut.
"Waktu itu ada dua orang ngaku dari petugas PLN. Mereka lalu meminta izin menempel dan menulis angka penggunaan listrik di kWh. Setelah itu, mereka sempat masuk ke ruangan dan menyalakan beberapa lampu," ujar Niam (18), pembantu di rumah Mutia Murni, Kamis (17/7/2014).
Diduga, lanjut Niam, saat itu pelaku langsung menggasak laptop yang tersimpan di atas meja. Hanya, saat itu ia sendiri tidak sadar ada barang yang hilang. Laptop baru diketahui hilang setelah pemilik rumah hendak mengetik, Kamis (17/7/2014) pagi. Laptop sudah tidak ada di tempatnya. "Iya, ketahuannya baru tadi pagi. Selain laptop, ternyata kamera juga hilang," ujarnya.
Pemilik rumah, Mutia Murni mengaku heran dengan aksi maling tersebut. Apalagi, si maling meninggalkan kartu catat meteran yang identik dengan produk yang dikeluarkan PT PLN. Namun, Riska belum melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Tadi katanya suami saya yang akan melaporkan ke polisi," ujarnya.
(zik)