Janda Kaya Tewas dengan 7 Luka di Kepala

Selasa, 15 Juli 2014 - 16:13 WIB
Janda Kaya Tewas dengan 7 Luka di Kepala
Janda Kaya Tewas dengan 7 Luka di Kepala
A A A
BANTUL - Murwati (62) seorang janda kaya ditemukan tewas berlumuran di rumahnya Dusun Sedayu, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu.

Pemilik warung kelontong yang sehari-hari tinggal sendiri di rumahnya tersebut ditemukan bersimbah darah dengan tujuh luka bacokan di kepala bagian belakang pada Senin malam 14 Juli 2014.

Tewasnya sang janda ini pertama kali diketahui adik korban Murniasih (43) warga Plawonan, Argomulyo, Sedayu sekitar pukul 21.00 WIB.

Malam itu, dia sengaja datang bersama suaminya, Tugito (54) karena mendapat informasi yang menyebutkan rumah korban masih gelap meski sudah malam.

"Saya datang karena ketika di SMS atau ditelepon sama sekali tidak ada respon," tuturnya, Selasa (15/7/2014).

Sesampai di rumah korban, ternyata pintu dalam keadaan terkunci. Keduanya lantas menelepon anak mereka, Aditya supaya membawa kunci duplikat rumah tersebut.

Ketiganya lantas masuk melalui pintu belakang. Saat masuk, mereka melihat dalam ruang tamu ternyata korban sudah terbaring bersimbah darah di lantai.

Saksi lain, Warti (39) yang rumahnya bersebelahan dengan korban dan kebetulan juga merupakan adik ipar korban mengaku sekitar pukul 18.30 WIB mengaku sempat mendengar deru suara motor keluar dari rumah kakaknya.

Tetapi karena rumah kakaknya itu sekaligus warung kelontong dan letaknya di pinggir jalan, dia tidak menghiraukannya.

"Lha saya tidak menghiraukannya karena saya kira orang mau beli. Saya baru tahu kalau beliau meninggal karena diberitahu mbak Murni," ujarnya.

Tetangga korban yang lain, Siska (39) mengatakan, sore hari sebelum korban ditemukan tewas, kondisi di seputar warung atau rumah korban memang sepi.

Karena sepanjang hari hujan turun di sekitar lokasi kejadian, sehingga warga di dusun tersebut enggan keluar rumah. "Tapi kabarnya sebelum Isya ada suara motor matik ke luar dari rumah tersebut," tuturnya.

Humas Polsek Sedayu, Ipda Agus Supraja menuturkan, korban mengalami luka pada bagian kepala dan posisi korban saat ditemukan tertelungkup.

Korban mengalami luka pada kepala bagian belakang dengan kedalaman 3 cm, panjang kurang lebih 5-8 cm. Selain itu juga terdapat luka sebanyak tujuh bagian- korban selanjutnya akan diautopsi di RS Sardjito.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan motif pembunuhan tersebut. Pihaknya masih mendalami apakah matinya karena kehabisan darah, luka leher tidak ada namun yang ada adalah di kepala belakang dan kepala atas.

"Kelihatannya luka di tempat lain tidak ada,"ujarnya. Untuk sementara, polisi menduga pembunuhan tersebut dilatarbelakangi perampokan.

Karena dari olah TKP, diketahui 4 buah tabung gas 3 Kg raib serta rokok di dalam etalase telah habis bahkan uang recehan dari hasil jualan juga sudah tidak ada ditempatnya.

Pihaknya juga masih mendalami lain, namun untuk mengarah ke keluarga karena kemungkinan rebutan warisan sepertinya masih terlalu jauh.

Apalagi surat-surat berharga seperti sertifikat tanah milik korban masih ada tersimpan di lemari.

Meski, menurut keluarga memang pernah ada perselisihan, tetapi perselisihannya dengan orang lain sehingga tidak bisa dijadikan dasar.

"Tetapi tetap akan kami lidik. Perselisihan tersebut bukan karena utang, korban termasuk orang kaya," tuturnya.

Dari olah TKP, polisi juga tidak menemukan barang bukti senjata tajam (sajam) di dekat lokasi kejadian.

Sementara soal suara motor matik pihaknya juga tengah mendalami. Pihaknya akan mendalami motornya warna apa dan perginya ke arah mana.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8189 seconds (0.1#10.140)