Polres Blitar Selidiki Akun Facebook Asusila
A
A
A
BLITAR - Kepolisian Resor Blitar menyelidiki sebuah akun facebook yang mengumbar foto-foto asusila. Pada dinding facebook setidaknya terpampang empat foto perempuan beradegan mesra dalam kondisi setengah telanjang.
Dari keterangan foto yang tertulis di sana, pemilik akun tertulis sebagai warga Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. “Terkait itu kita masih melakukan penyelidikan," ujar Kasubag Humas Polres Blitar Ajun Komisaris Polisi Wisnu Wardana kepada wartawan, Senin (14/7).
Akun facebook itu bernama Angel Rusiva. Mengacu riwayatnya, akun jejaring social tersebut baru dibuat 3 Juli 2014. Dari informasi yang dihimpun, nama Rosiva Mariasesa, (27) yang dicatatkan dalam caption foto memang benar adanya.
Selain identitas dan alamat, seperti yang tertulis, yang bersangkutan juga disebut berprofesi sebagai terapis (pemijat) plus plus.
Tertera tarif jasa Rp170.000 per jam, nomor ponsel serta lokasi Pijat Tradisional Aji Jaya di Kota Surabaya. Akun asusila tersebut sudah beredar sekitar sepekan ini. Meski sudah jelas, Wisnu mengatakan tidak akan buru buru membuat kesimpulan yang bersangkutan lah yang mengunggah foto foto asusilanya.
Spekulasi terdekat, pelaku terdorong motif ekonomi. Yakni sengaja mengunggah sebagai bentuk praktek prostitusi online. Namun, kata Wisnu tidak tertutup kemungkinan bermotifkan asmara. Yakni dilakukan oleh pihak ketiga yang merasa sakit hati karena cintanya ditolak oleh yang bersangkutan.
“Karenanya kita masih terus melakukan pendalaman. Jika terbukti, yang bersangkutan bisa dijerat undang undang pornografi, " paparnya. Robbi salah seorang warga Bakung membenarkan jika foto dan nama di akun facebook tersebut adalah orang yang sama. Secara kebetulan, ia pernah satu sekolah dengan yang bersangkutan.
“Kalau foto dan namanya memang benar. Itu teman saya di SMP. Kebetulan saya juga berteman di facebook, dimana dia yang nge add saya dulu, " ujarnya. Namun sebelum muncul akun tersebut, Robi mengaku sempat berteman dengan akun lain dengan foto foto yang sama.
Hanya saja akun tersebut telah non aktif. “Nama akunya juga beda. Seperti nama pria. Namun foto yang diunggah sama, “pungkasnya. Solichan arif
Dari keterangan foto yang tertulis di sana, pemilik akun tertulis sebagai warga Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. “Terkait itu kita masih melakukan penyelidikan," ujar Kasubag Humas Polres Blitar Ajun Komisaris Polisi Wisnu Wardana kepada wartawan, Senin (14/7).
Akun facebook itu bernama Angel Rusiva. Mengacu riwayatnya, akun jejaring social tersebut baru dibuat 3 Juli 2014. Dari informasi yang dihimpun, nama Rosiva Mariasesa, (27) yang dicatatkan dalam caption foto memang benar adanya.
Selain identitas dan alamat, seperti yang tertulis, yang bersangkutan juga disebut berprofesi sebagai terapis (pemijat) plus plus.
Tertera tarif jasa Rp170.000 per jam, nomor ponsel serta lokasi Pijat Tradisional Aji Jaya di Kota Surabaya. Akun asusila tersebut sudah beredar sekitar sepekan ini. Meski sudah jelas, Wisnu mengatakan tidak akan buru buru membuat kesimpulan yang bersangkutan lah yang mengunggah foto foto asusilanya.
Spekulasi terdekat, pelaku terdorong motif ekonomi. Yakni sengaja mengunggah sebagai bentuk praktek prostitusi online. Namun, kata Wisnu tidak tertutup kemungkinan bermotifkan asmara. Yakni dilakukan oleh pihak ketiga yang merasa sakit hati karena cintanya ditolak oleh yang bersangkutan.
“Karenanya kita masih terus melakukan pendalaman. Jika terbukti, yang bersangkutan bisa dijerat undang undang pornografi, " paparnya. Robbi salah seorang warga Bakung membenarkan jika foto dan nama di akun facebook tersebut adalah orang yang sama. Secara kebetulan, ia pernah satu sekolah dengan yang bersangkutan.
“Kalau foto dan namanya memang benar. Itu teman saya di SMP. Kebetulan saya juga berteman di facebook, dimana dia yang nge add saya dulu, " ujarnya. Namun sebelum muncul akun tersebut, Robi mengaku sempat berteman dengan akun lain dengan foto foto yang sama.
Hanya saja akun tersebut telah non aktif. “Nama akunya juga beda. Seperti nama pria. Namun foto yang diunggah sama, “pungkasnya. Solichan arif
(ilo)