Keroyok Tukang Tambal Ban, Preman Pasar Ditebas Parang
A
A
A
WATAMPONE - Karena mengeroyok tukang tambal ban, seorang pereman pasar, Acil (35) justru ditebas parang hingga tangannya nyaris putus. Peristiwa itu terjadi tidak jauh dari pasar mini di Jalan Sukawati, Kota Watampone, Sulawesi Selatan, Minggu (6/7/2014).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah warga di tempat kejadian, sekitar pukul 11.00 WITA, tukang tambal ban, Nurdin (45), menegur sejumlah preman pasar yang hendak parkir di depan tempat usahanya. Namun, preman pasar ini malah naik pitam. Cekcok pun terjadi hingga berujung pengeroyokan.
Dalam perkelahian yang tidak seimbang itu, kepala Nurdin bocor terkena pukulan benda tumpul. Namun, Nurdin tetap melakukan perlawanan dan mengambil sebilah parang, lalu menebas lengan Acil hingga nyaris putus.
Nyaris menjadi bulan-bulanan pemarangan Nurdin, Acil si preman pasar segera diselamatkan oleh temannya. Acil lalu dilarikan ke Rumah Sakit M Yasin untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kasman, warga setempat, mengatakan kejadian tersebut berlangsung cukup singkat. "Tadi saya di pasar, tiba-tiba ada yang gaduh di luar. Menurut orang di sini tadi ada yang diparangi, kata mereka yang tukang tambal ban itu menebas orang yang mengeroyoknya," ujarnya.
Sementara itu, Nurdin yang ditemui di Mapolres Bone saat diamankan polisi justru tidak mengerti duduk persoalan sehingga dia dikeroyok. Nurdin menduga masalah itu ada sejak kemarin saat seseorang meminta anaknya untuk menjadi juru parkir di pasar tersebut.
"Kemarin memang ada yang menyuruh anak saya jadi tukang parkir tapi saya larang karena pasar ini bukan pasar resmi. Mungkin gara-gara itu mereka langsung mendatangi dan mengeroyok saya. Saya lari ke depan penjual mie di depan bengkel saya, bahkan kepala saya bocor dipukuli mereka," ujarnya.
Mengetahui laporan adanya penganiayaan tersebut, pihak kepolisian dari Mapolres Bone langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti. "Informasi awal yang kami terima, kasus ini gara-gara masalah parkir, yang kemudian terjadi perkelahian. Kami telah turun untuk melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan barang bukti dan mengambil keterangan sejumlah saksi," ujar Kanit SPKT Polres Bone Aiptu Jamaluddin.
Dia menambahkan, saat ini pihak kepolisan telah mengamankan sebilah parang panjang yang telah berkarat sebagai barang bukti. Sementara, Nurdin yang diduga pelaku pemarangan juga telah diamankan di Mapolres Bone.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah warga di tempat kejadian, sekitar pukul 11.00 WITA, tukang tambal ban, Nurdin (45), menegur sejumlah preman pasar yang hendak parkir di depan tempat usahanya. Namun, preman pasar ini malah naik pitam. Cekcok pun terjadi hingga berujung pengeroyokan.
Dalam perkelahian yang tidak seimbang itu, kepala Nurdin bocor terkena pukulan benda tumpul. Namun, Nurdin tetap melakukan perlawanan dan mengambil sebilah parang, lalu menebas lengan Acil hingga nyaris putus.
Nyaris menjadi bulan-bulanan pemarangan Nurdin, Acil si preman pasar segera diselamatkan oleh temannya. Acil lalu dilarikan ke Rumah Sakit M Yasin untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kasman, warga setempat, mengatakan kejadian tersebut berlangsung cukup singkat. "Tadi saya di pasar, tiba-tiba ada yang gaduh di luar. Menurut orang di sini tadi ada yang diparangi, kata mereka yang tukang tambal ban itu menebas orang yang mengeroyoknya," ujarnya.
Sementara itu, Nurdin yang ditemui di Mapolres Bone saat diamankan polisi justru tidak mengerti duduk persoalan sehingga dia dikeroyok. Nurdin menduga masalah itu ada sejak kemarin saat seseorang meminta anaknya untuk menjadi juru parkir di pasar tersebut.
"Kemarin memang ada yang menyuruh anak saya jadi tukang parkir tapi saya larang karena pasar ini bukan pasar resmi. Mungkin gara-gara itu mereka langsung mendatangi dan mengeroyok saya. Saya lari ke depan penjual mie di depan bengkel saya, bahkan kepala saya bocor dipukuli mereka," ujarnya.
Mengetahui laporan adanya penganiayaan tersebut, pihak kepolisian dari Mapolres Bone langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti. "Informasi awal yang kami terima, kasus ini gara-gara masalah parkir, yang kemudian terjadi perkelahian. Kami telah turun untuk melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan barang bukti dan mengambil keterangan sejumlah saksi," ujar Kanit SPKT Polres Bone Aiptu Jamaluddin.
Dia menambahkan, saat ini pihak kepolisan telah mengamankan sebilah parang panjang yang telah berkarat sebagai barang bukti. Sementara, Nurdin yang diduga pelaku pemarangan juga telah diamankan di Mapolres Bone.
(zik)