Alquran Raksasa dari Kulit Onta Ditemukan Gaib
A
A
A
PADANG - Alquran berukuran raksasa ditemukan petani di Nagari Sirukam Jorong Gantiang, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Diperkirakan, Alquran ini telah berusia ratusan tahun dan terbuat dari kulit onta.
Alquran ini ditemukan secara gaib dan diletakkan di sebuah madrasah selama bulan Ramadan. Temuan itu dengan cepat diketahui warga di seluruh Nagari Sirukam Jorong Gantiang.
Alquran berukuran satu setengah meter dengan lebar 70 cm, tebal 10 cm, berjumlah 88 halaman, dan 30 jus itu pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Ujang, di ladangnya pada awal Ramadan yang kemudian dititipkannya di madrasah agar dapat digunakan oleh seluruh warga pada bulan Ramadan.
"Alquran ini ditemukan secara gaib dan muncul secara tiba-tiba di ladang. Diperkirakan Alquran ini berusia ratusan tahun dan dibuat dengan menggunakan tulisan tangan," ujar Nirwan Aljufri, ustad Madrasah Nagari Sirukam, Sabtu (5/7/2014).
Ditambahkan dia, Alquran kemudian digunakan untuk tadarusan setiap usai melaksanakan taraweh. Warga juga terlihat secara bergantian membaca Alquran tersebut.
Munculnya Alquran ini dimaknai oleh warga setempat agar para remaja kembali ke surau dan taat beribadah. Karena selama ini para remaja di kampung sudah mulai meninggalkan mesjid dan lebih memilih untuk bermain menghabiskan waktu.
Alquran ini ditemukan secara gaib dan diletakkan di sebuah madrasah selama bulan Ramadan. Temuan itu dengan cepat diketahui warga di seluruh Nagari Sirukam Jorong Gantiang.
Alquran berukuran satu setengah meter dengan lebar 70 cm, tebal 10 cm, berjumlah 88 halaman, dan 30 jus itu pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Ujang, di ladangnya pada awal Ramadan yang kemudian dititipkannya di madrasah agar dapat digunakan oleh seluruh warga pada bulan Ramadan.
"Alquran ini ditemukan secara gaib dan muncul secara tiba-tiba di ladang. Diperkirakan Alquran ini berusia ratusan tahun dan dibuat dengan menggunakan tulisan tangan," ujar Nirwan Aljufri, ustad Madrasah Nagari Sirukam, Sabtu (5/7/2014).
Ditambahkan dia, Alquran kemudian digunakan untuk tadarusan setiap usai melaksanakan taraweh. Warga juga terlihat secara bergantian membaca Alquran tersebut.
Munculnya Alquran ini dimaknai oleh warga setempat agar para remaja kembali ke surau dan taat beribadah. Karena selama ini para remaja di kampung sudah mulai meninggalkan mesjid dan lebih memilih untuk bermain menghabiskan waktu.
(san)