Selesai Membunuh, Acim Sempat Makan dan Merokok
A
A
A
BANDUNG - Aparat kepolisian Bandung hingga kini masih terus menyelidiki kasus pembunuhan sadis dua anak Letkol Inf R Rudi Martiandi, Praja Mahesa Pratama (17) dan adiknya Raden Aura (13), oleh pembantu mereka Acim (35).
"Dari hasil gelar pola waktu pembunuhan, korban PR (Praja) dieksekusi terlebih dahulu. Baru setelah itu korban AU (Aura)," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi, kepada wartawan, Senin (30/6/2014).
Ditambahkan dia, korban diduga dibunuh dalam kurun pukul 2.00 WIB hingga 6.00 WIB. Usai membunuh kakak beradik Praja dan Aura, pelaku masih sempat makan dan merokok.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh Acim, sia sempat makan dan merokok, dan kurang dari dua jam makanan itu belum sempurna tercerna, karena dia keburu bunuh diri," tukasnya.
Aksi bunuh diri Acim, diduga disebabkan oleh rasa takut yang berlebihan. Sebab, pukul 6.00-6.30 WIB, salah seorang saksi yang juga orang dekat dari ayah korban berinisial S, mendatangi rumah untuk mencari tahu keberadaan korban.
"Saat di cek, ada sautan (suara) Acim dari dalam. Tapi tidak kunjung dibuka. Lalu S menelepon orangtua korban dan meminta bantuan warga setempat (membuka pintu rumah)," terangnya.
Diduga disaat itulah Acim panik dan langsung nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri menggunakan seutas tali pada tangga yang berada di dalam rumah.
"Dari hasil gelar pola waktu pembunuhan, korban PR (Praja) dieksekusi terlebih dahulu. Baru setelah itu korban AU (Aura)," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi, kepada wartawan, Senin (30/6/2014).
Ditambahkan dia, korban diduga dibunuh dalam kurun pukul 2.00 WIB hingga 6.00 WIB. Usai membunuh kakak beradik Praja dan Aura, pelaku masih sempat makan dan merokok.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh Acim, sia sempat makan dan merokok, dan kurang dari dua jam makanan itu belum sempurna tercerna, karena dia keburu bunuh diri," tukasnya.
Aksi bunuh diri Acim, diduga disebabkan oleh rasa takut yang berlebihan. Sebab, pukul 6.00-6.30 WIB, salah seorang saksi yang juga orang dekat dari ayah korban berinisial S, mendatangi rumah untuk mencari tahu keberadaan korban.
"Saat di cek, ada sautan (suara) Acim dari dalam. Tapi tidak kunjung dibuka. Lalu S menelepon orangtua korban dan meminta bantuan warga setempat (membuka pintu rumah)," terangnya.
Diduga disaat itulah Acim panik dan langsung nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri menggunakan seutas tali pada tangga yang berada di dalam rumah.
(san)