Ini Dia Tempat Melancong Hidung Belang Selain Dolly

Kamis, 19 Juni 2014 - 18:08 WIB
Ini Dia Tempat Melancong Hidung Belang Selain Dolly
Ini Dia Tempat Melancong Hidung Belang Selain Dolly
A A A
SURABAYA - Tutupnya lokalisasi Dolly dan Jarak tidak lantas membuat Kota Pahlawan bersih dari prostitusi. Selain dua lokalisasi itu, masih banyak tempat prostitusi di Surabaya yang bisa disajikan sarana untuk melepas syahwat.

Namun bedanya, tempat-tempat ini dibungkus dalam bentuk panti pijat, terapi kebugaran, hingga karaoke. Belum lagi, jejaring online yang menyuguhkan PSK yang siap diorder setiap saat.

Di Surabaya sendiri terdapat sejumlah tempat yang menyajikan sarana pemuas syahwat. Penelurusan wartawan, beberapa tempat tersebut banyak yang menawarkan harga variatif, tergantung berapa budget di kantong.

Untuk perempuannya pun bermacam-macam usia, mulai dari usia 24-30 tahun. Salah satunya berada di Kawasan Ruko Kalibokor, Surabaya. Tempat ini merupakan panti pijat ternama yang menyediakan jasa plus-plus.

Tarifnya pun cukup bersahabat, dengan kantong lelaki hidung belang. Untuk bisa menikmati jasa plus-plus para terapis ini cukup disediakan uang sebesar Rp275 Ribu. Jumlah tersebut sudah diluar tips untuk perempuan.

Masuk ke panti pijat ini langsung disuguhi perempuan menggunakan busana minim yang tak kalah sexy dengan para PSK di Dolly. Bedanya, di panti pijat yang memiliki cabang di Jalan Darmawangsa ini memilih nomer dada.

Ketika sudah dirasa pas, maka langsung menuju kamar di lantai dua. Di tempat ini terdapat sekitar 30 perempuan terapis dari beragam usia. Di Kompleks pertokoan ini setidaknya ada tiga panti pijat yang menyediakan jasa plus-plus. Tarifnya, rata-rata Rp275-350 ribu.

"Kalau di panti pijat ini ada sensasi pijatnya. Kalau di Dolly tinggal pilih dan bawa masuk ke kamar, seperti makanan cepat saji," kata salah satu pelanggan Dolly yang berhasil ditemui wartawan, Kamis (19/6/2014).

Selain di tempat itu, ada lagi tempat panti pijat plus-plus di kawasan jalan Bratang, tepatnya di belakang Pasar Burung Barata Jaya. Panti pijat yang menggunakan nama pemiliknya ini memang terkenal menyediakan perempuan-perempuan terapis yang berusia antara 25-35 Tahun. Untuk harga, relatif sama dengan panti pijat di kawasan Kalibokor.

Sebagai kota metropolitan, tentu banyak tempat-tempat seperti itu di Surabaya. Sehingga, penutupan Dolly akan berdampak terhadap konsumen panti pijat plus yang terus meningkat.

Bergeser ke arah Barat Kota Surabaya, dapat ditemui Kawasan Darmo Park. Di kawasan pertokoan ini, panti pijat juga mulai menjamur. Tarifnya pun tak jauh beda dan sangat bersahabat.

Bahkan sempat beredar kabar, wisma terbesar di lokalisasi Dolly, yakni Wisma Barbara pindah ke tempat itu. Wisma Barbara merupakan wisma yang boleh dibilang memiliki anak buah di atas rata-rata.

Selain PSK yang disuguhkan berparas cantik, juga berusia muda, rata-rata 23-30 tahun. Pun demikian di Kawasan Pertokoan Jalan Kedung Doro. Soal harga, untuk dua kawasan ini boleh dibilang sedikit berbeda. Rata-rata harga di tempat ini tergantung servis yang diberikan, mulai berkisar Rp250-500 ribu.

"Makanya kenapa wisma Barbara itu yang setuju dengan penutupan. Karena ada deal akan diberi ganti rugi tempat di Kawasan Darmo Park dan Kedung Doro," kata Kordinator Komunitas Pemuda Independen (KOPI) Saputra yang akrab disapa Pokemon ini.

Tentunya, masih banyak lagi tempat-tempat serupa di Surabaya. Di wilayah Surabaya tengah terdapat tempat pijat kelas menengah ke atas. Tarifnya antara Rp600-700 ribu. Selanjutnya, terserah anda.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8159 seconds (0.1#10.140)