Bentrok Petani Rembang, Tentara Lempar Warga ke Jurang
A
A
A
JAKARTA - Aksi blokade menolak pendirian tambang Karst dan pabrik semen PT. Semen Indonesia berlangsung ricuh. Warga yang terdiri dari ibu-ibu dan petani yang menolak pabrik semen terlibat bentrok dengan tentara dan polisi.
Dalam bentrok itu seorang petani mengalami luka akibat dilempar tentara ke dalam jurang. Hingga kini masih belum diketahui identitas petani yang dilempar tersebut. Namun kabar yang tersebar menyebutkan, petani itu selamat.
"Ada satu petani yang dilempar ke jurang dengan ketinggian mencapai sekira 50 meter. Untuk petani yang dilempar dari atas jurang itu kondisinjya kami tidak tahu persis," kata Dewan Nasional KPA Jawa Tengah Lukito, saat dihubungi Sindonews, Selasa (17/6/2014).
Ditambahkan dia, petani yang dilempar itu tertangkap saat bentrok antara warga dengan tentara kemarin. Selain itu, ada empat orang petani yang diciduk tentara. Namun dilepaskan setelah beberapa jam di tahan.
"Empat petani yang ditahan berasal dari Rembang. Mereka dibebaskan, setelah beberapa jam ditahan. Situasi saat itu sedang ramai, akibat bentrok warga dengan TNI dan Polri," sambungnya.
Dia melanjutkan, sata ini warga masih bertahan di lokasi tambang. Bahkan, warga dari Blora, Pati, dan Kudus, dikabarkan telah mendatangi lokasi bentrok dan mendukung perjuangan petani menolak pabrik semen.
"Kami sangat menyayangkan, Gubernur Jateng masih belum ada langkah-langkah untuk meredam aksi warga. Saat ini, para petani sudah merapat ke arah lokasi tambang, memberikan dukungan kepada teman-teman mereka di Rembang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, warga pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terlibat bentrok dengan tentara. Empat petani diciduk dalam bentrok itu.
Dalam bentrok itu seorang petani mengalami luka akibat dilempar tentara ke dalam jurang. Hingga kini masih belum diketahui identitas petani yang dilempar tersebut. Namun kabar yang tersebar menyebutkan, petani itu selamat.
"Ada satu petani yang dilempar ke jurang dengan ketinggian mencapai sekira 50 meter. Untuk petani yang dilempar dari atas jurang itu kondisinjya kami tidak tahu persis," kata Dewan Nasional KPA Jawa Tengah Lukito, saat dihubungi Sindonews, Selasa (17/6/2014).
Ditambahkan dia, petani yang dilempar itu tertangkap saat bentrok antara warga dengan tentara kemarin. Selain itu, ada empat orang petani yang diciduk tentara. Namun dilepaskan setelah beberapa jam di tahan.
"Empat petani yang ditahan berasal dari Rembang. Mereka dibebaskan, setelah beberapa jam ditahan. Situasi saat itu sedang ramai, akibat bentrok warga dengan TNI dan Polri," sambungnya.
Dia melanjutkan, sata ini warga masih bertahan di lokasi tambang. Bahkan, warga dari Blora, Pati, dan Kudus, dikabarkan telah mendatangi lokasi bentrok dan mendukung perjuangan petani menolak pabrik semen.
"Kami sangat menyayangkan, Gubernur Jateng masih belum ada langkah-langkah untuk meredam aksi warga. Saat ini, para petani sudah merapat ke arah lokasi tambang, memberikan dukungan kepada teman-teman mereka di Rembang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, warga pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terlibat bentrok dengan tentara. Empat petani diciduk dalam bentrok itu.
(san)