Jalan Protokol Berantakan Usai CCE, Ini Reaksi Pemkot Cirebon
A
A
A
CIREBON - Jalan protokol Kota Cirebon berantakan setelah pelaksanaan Cirebon Creative Expo (CCE). Kepala Bagian Humas Setda Kota Cirebon Agus Sukmanjaya pun bereaksi. Dia meyakinkan akan menindaklanjuti situasi tersebut kepada pihak panitia.
"Akan saya sampaikan kepada panitia untuk tanggung jawab," katanya, Senin (16/6/2014).
Seperti diketahui, Cirebon Creative Expo (CCE) yang dilangsungkan selama dua hari pada akhir pekan kemarin, menyebabkan jalan protokol Kota Cirebon berantakan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon pun berang mengetahui salah satu pot bunga di kawasan Siliwangi ini hancur.
CCE yang dibuka resmi Wali Kota Cirebon pada Jumat (13/6/2014) malam berlangsung hingga Minggu (15/6/2014). CCE diikuti sejumlah pihak yang memamerkan barang-barang hingga kegiatan masing-masing. Sayangnya, pagi tadi atau setelah CCE, situasi Jalan Siliwangi yang dikenal sebagai jalan protokol tampak memprihatinkan. Selain adanya pot yang pecah hingga menumpahkan isinya, kegiatan tersebut juga menyisakan sampah di titik tertentu.
Sementara, penutupan sebagian jalur Siliwangi sendiri sempat mengundang protes para pelaku usaha lantaran dianggap merugikan. Penutupan menyebabkan berkurangnya mobilitas warga yang berkegiatan di sekitarnya.
Di sepanjang jalur yang ditutup tersebut tak sedikit pelaku usaha mulai dari restoran, hotel, bank, sekolah, hingga rumah sakit. Pemilik Summit Resto dan FO yang berada di kawasan Jalan Siliwangi yang ditutup, Benyamin mengaku, mengalami penurunan pengunjung akibat acara itu. Pada acara serupa tahun lalu, dirinya mengalami penurunan pengunjung hingga 80 persen. "Kalau lihat pengalaman tahun lalu pada event yang sama, penurunan jumlah pengunjung kami mencapai 80 persen," terangnya.
Pada hari-hari biasa, jumlah pengunjung mereka mencapai 300-400 orang dan rata-rata meningkat dua kali lipat saat weekend. Gelaran CCE pada akhir pekanlah yang kemudian menyebabkan mereka merugi. Dia pun mengusulkan kepada pemkot untuk tak lagi melaksanakan kegiatan di jalur protokol dan sebaiknya memusatkan kegiatan di lokasi lain, seperti Alun-alun Kota Cirebon.
Dalam sebuah kesempatan, Sekjen Cirebon Creative Wahyudi Nugroho menyatakan, pemilihan Jalan Siliwangi sebagai lokasi ekspo karena hingga kini mereka belum memiliki tempat ekspo lain yang representatif. "Hendak pakai alun-alun kota, banyak batasan karena berdekatan dengan masjid," jelas dia.
Pengalihan arus pada Jalan Siliwangi pun dipandang relatif mudah. Dia juga mengklaim, sebelum pelaksanaan ekspo sudah terlebih dahulu mengundang pemilik usaha di kawasan Jalan Siliwangi dan tidak ada keberatan atas acara tersebut.
"Akan saya sampaikan kepada panitia untuk tanggung jawab," katanya, Senin (16/6/2014).
Seperti diketahui, Cirebon Creative Expo (CCE) yang dilangsungkan selama dua hari pada akhir pekan kemarin, menyebabkan jalan protokol Kota Cirebon berantakan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon pun berang mengetahui salah satu pot bunga di kawasan Siliwangi ini hancur.
CCE yang dibuka resmi Wali Kota Cirebon pada Jumat (13/6/2014) malam berlangsung hingga Minggu (15/6/2014). CCE diikuti sejumlah pihak yang memamerkan barang-barang hingga kegiatan masing-masing. Sayangnya, pagi tadi atau setelah CCE, situasi Jalan Siliwangi yang dikenal sebagai jalan protokol tampak memprihatinkan. Selain adanya pot yang pecah hingga menumpahkan isinya, kegiatan tersebut juga menyisakan sampah di titik tertentu.
Sementara, penutupan sebagian jalur Siliwangi sendiri sempat mengundang protes para pelaku usaha lantaran dianggap merugikan. Penutupan menyebabkan berkurangnya mobilitas warga yang berkegiatan di sekitarnya.
Di sepanjang jalur yang ditutup tersebut tak sedikit pelaku usaha mulai dari restoran, hotel, bank, sekolah, hingga rumah sakit. Pemilik Summit Resto dan FO yang berada di kawasan Jalan Siliwangi yang ditutup, Benyamin mengaku, mengalami penurunan pengunjung akibat acara itu. Pada acara serupa tahun lalu, dirinya mengalami penurunan pengunjung hingga 80 persen. "Kalau lihat pengalaman tahun lalu pada event yang sama, penurunan jumlah pengunjung kami mencapai 80 persen," terangnya.
Pada hari-hari biasa, jumlah pengunjung mereka mencapai 300-400 orang dan rata-rata meningkat dua kali lipat saat weekend. Gelaran CCE pada akhir pekanlah yang kemudian menyebabkan mereka merugi. Dia pun mengusulkan kepada pemkot untuk tak lagi melaksanakan kegiatan di jalur protokol dan sebaiknya memusatkan kegiatan di lokasi lain, seperti Alun-alun Kota Cirebon.
Dalam sebuah kesempatan, Sekjen Cirebon Creative Wahyudi Nugroho menyatakan, pemilihan Jalan Siliwangi sebagai lokasi ekspo karena hingga kini mereka belum memiliki tempat ekspo lain yang representatif. "Hendak pakai alun-alun kota, banyak batasan karena berdekatan dengan masjid," jelas dia.
Pengalihan arus pada Jalan Siliwangi pun dipandang relatif mudah. Dia juga mengklaim, sebelum pelaksanaan ekspo sudah terlebih dahulu mengundang pemilik usaha di kawasan Jalan Siliwangi dan tidak ada keberatan atas acara tersebut.
(zik)