Pemkab Blitar Didesak Perbaiki Jalan Menuju Lokasi Wisata
A
A
A
BLITAR - DPRD Kabupaten Blitar mempertanyakan keseriusan pemerintah memperbaiki akses jalan menuju sejumlah lokasi wisata.
Dari pantauan legislatif, banyak jalan yang keadaannya kurang layak, seperti tidak rata, hingga bahu jalan yang berlubang. Padahal, dalam APBD 2014, dana yang digelontorkan untuk renovasi jalan terutama area wisata, mencapai Rp3 miliar.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kapan eksekutif akan menuntaskan proyek perbaikan ini?" tanya Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Heri Romadhon kepada wartawan, Jumat (13/6/2014).
Selain memiliki aset wisata sejarah yakni peninggalan purbakala (candi) di wilayah utara (Kecamatan Nglegok), Blitar juga kaya wisata bahari (laut). Kebesaran Candi Penataran bahkan yang teragung di antara seluruh candi yang tersebar di wilayah Jawa Timur.
Namun, kata Heri, akibat konsep marketing yang kurang pas, ditambah akses jalan yang kurang memberi rasa nyaman bagi wisatawan, kesohoran peninggalan kerajaan Hindu klasik tersebut belum mampu mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal. "Padahal, Candi Penataran adalah yang terbesar di Jawa Timur. Harusnya mampu menjadi ikon wisata sejarah seperti halnya Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah," terangnya.
Sementara di sebelah selatan, keelokan pantai dan pasir putih tergelar memanjang di sepanjang wilayah Blitar selatan. Selain itu terdapat juga gua yang bisa menjadi satu paket wisata sejarah. Menurut Heri, akses jalan adalah faktor utama. Karenanya, sebagai legislator dirinya mendesak program perbaikan jalan segera dilaksanakan.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Blitar Harpianto Nugroho membenarkan pemkab telah mengalokasikan anggaran Rp 3 miliar untuk perbaikan jalan, khususnya menuju lokasi wisata. Ia mencontohkan akses jalan menuju Candi Penataran akan diperlebar serta ditingkatkan mutunya. "Saat ini masih proses pengerjaan. Terutama untuk di lokasi wisata laut Serang. Targetnya tahun ini bisa selesai semuanya," ujarnya.
Dari pantauan legislatif, banyak jalan yang keadaannya kurang layak, seperti tidak rata, hingga bahu jalan yang berlubang. Padahal, dalam APBD 2014, dana yang digelontorkan untuk renovasi jalan terutama area wisata, mencapai Rp3 miliar.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kapan eksekutif akan menuntaskan proyek perbaikan ini?" tanya Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Heri Romadhon kepada wartawan, Jumat (13/6/2014).
Selain memiliki aset wisata sejarah yakni peninggalan purbakala (candi) di wilayah utara (Kecamatan Nglegok), Blitar juga kaya wisata bahari (laut). Kebesaran Candi Penataran bahkan yang teragung di antara seluruh candi yang tersebar di wilayah Jawa Timur.
Namun, kata Heri, akibat konsep marketing yang kurang pas, ditambah akses jalan yang kurang memberi rasa nyaman bagi wisatawan, kesohoran peninggalan kerajaan Hindu klasik tersebut belum mampu mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal. "Padahal, Candi Penataran adalah yang terbesar di Jawa Timur. Harusnya mampu menjadi ikon wisata sejarah seperti halnya Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah," terangnya.
Sementara di sebelah selatan, keelokan pantai dan pasir putih tergelar memanjang di sepanjang wilayah Blitar selatan. Selain itu terdapat juga gua yang bisa menjadi satu paket wisata sejarah. Menurut Heri, akses jalan adalah faktor utama. Karenanya, sebagai legislator dirinya mendesak program perbaikan jalan segera dilaksanakan.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Blitar Harpianto Nugroho membenarkan pemkab telah mengalokasikan anggaran Rp 3 miliar untuk perbaikan jalan, khususnya menuju lokasi wisata. Ia mencontohkan akses jalan menuju Candi Penataran akan diperlebar serta ditingkatkan mutunya. "Saat ini masih proses pengerjaan. Terutama untuk di lokasi wisata laut Serang. Targetnya tahun ini bisa selesai semuanya," ujarnya.
(zik)