DKP Sulsel Gelar Pelatihan Daur Ulang Sampah
![DKP Sulsel Gelar Pelatihan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/06/08/25/871391/EaQUSeOWSi.jpg)
DKP Sulsel Gelar Pelatihan Daur Ulang Sampah
A
A
A
SINJAI - Sekitar 80 persen masyarakat pesisir dan pulau masih berada di bawah garis kemiskinan. Hal tersebut ditandai tingkat pendidikan dan keterampilan yang masih rendah dan semakin diperparah dengan bertambah rusaknya ekosistem laut seperti terumbu karang dan mangrove.
"Saat ini, sekitar 72 persen terumbu karang dan 40 persen hutan mangrove sudah rusak, menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Kondisi ini bisa membahayakan kelangsungan hidup nelayan kita, makanya perlu gerakan bersama untuk mengatasinya," Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan Iskandar, Minggu (8/6/2014).
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pesisir dan Laut dan Perikanan Tangkap Natsir Mallawi mengatakan, sebagai wujud komitmen DKP, pihaknya telah memprogramkan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat dengan mengajak dan melatih warga pulau menjaga lingkungan dan mengelola limbah dan sampah sehingga bernilai ekonomis.
"Sabtu-Minggu (7-8 Juni 2014) di Pulau Sembilan kami adakan pelatihan daur ulang sampah dan pengelolaan bank sampah, termasuk aksi bersih pantai bersama warga Pulau Sembilan," ujar Natsir.
Kegiatan yang turut dihadiri oleh Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai dan Camat Pulau Sembilan itu, disambut antusias oleh warga pulau terutama kaum hawa. "Kami bersyukur, ada keterampilan baru yang didapat warga. Selain bisa buat tas, dompet, sandal, dan produk lainnya dari barang bekas, kami juga bisa dapat uang dengan kelola bank sampah. Daripada mengotori lingkungan dan jadi sumber penyakit, lebih baik sampah dimanfaatkan," ujar Karmila, salah seorang warga.
Pelaksana kegiatan, Andi Mallombassi Sappewali berharap, kegiatan yang telah dibuat di Pulau Sembilan bisa berkelanjutan dan menjadi salah satu sumber penghasilan alternatif warga pulau. "Peran aktif warga dalam peningkatan kualitas lingkungan, ditambah keterampilan yang telah didapat, semoga bisa mengangkat taraf hidup mereka," pungkasnya.
"Saat ini, sekitar 72 persen terumbu karang dan 40 persen hutan mangrove sudah rusak, menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Kondisi ini bisa membahayakan kelangsungan hidup nelayan kita, makanya perlu gerakan bersama untuk mengatasinya," Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan Iskandar, Minggu (8/6/2014).
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pesisir dan Laut dan Perikanan Tangkap Natsir Mallawi mengatakan, sebagai wujud komitmen DKP, pihaknya telah memprogramkan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat dengan mengajak dan melatih warga pulau menjaga lingkungan dan mengelola limbah dan sampah sehingga bernilai ekonomis.
"Sabtu-Minggu (7-8 Juni 2014) di Pulau Sembilan kami adakan pelatihan daur ulang sampah dan pengelolaan bank sampah, termasuk aksi bersih pantai bersama warga Pulau Sembilan," ujar Natsir.
Kegiatan yang turut dihadiri oleh Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sinjai dan Camat Pulau Sembilan itu, disambut antusias oleh warga pulau terutama kaum hawa. "Kami bersyukur, ada keterampilan baru yang didapat warga. Selain bisa buat tas, dompet, sandal, dan produk lainnya dari barang bekas, kami juga bisa dapat uang dengan kelola bank sampah. Daripada mengotori lingkungan dan jadi sumber penyakit, lebih baik sampah dimanfaatkan," ujar Karmila, salah seorang warga.
Pelaksana kegiatan, Andi Mallombassi Sappewali berharap, kegiatan yang telah dibuat di Pulau Sembilan bisa berkelanjutan dan menjadi salah satu sumber penghasilan alternatif warga pulau. "Peran aktif warga dalam peningkatan kualitas lingkungan, ditambah keterampilan yang telah didapat, semoga bisa mengangkat taraf hidup mereka," pungkasnya.
(zik)