Ini Alasan Penutupan Dolly Dimajukan Sehari

SURABAYA - Penutupan Lokalisasi Dolly di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan dipastikan tanggal 18 Juni 2014. Padahal sebelumnya lokalisasi yang konon pernah terbesar se-Asia Tenggara ini dijadwalkan baru ditutup pada tanggal 19 Juni.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Supomo mengatakan, alasan dimajukan penutupan bukan karena keputusan Pemkot Surabaya melainkan menyesuaikan jadwal kunjungan Menteri Sosial (Mensos) RI Salim Segaf Al Jufri.

"Karena Pak Mentri bisanya tanggal 18 Juni. Sebab beliau tanggal 19 Juni ada acara," kata Supomo, Selasa (3/6/2014).

Saat tanggal 18 Juni itu akan ada penyerahan bantuan kepada para PSK dan Mucikari sesaui kesepakatan. Selanjutnya, pada Lebaran mendatang juga akan diserahkan santunan biasa kepada penghuni lokalisasi.

"Harapan kami, pada awal Ramadan saudara-saudara kita sudah tidak beraktivitas lagi," tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Gedung Kementerian Sosial untuk membicarakan tentang rencana penutupan lokalisasi Dolly, Senin (2/6/2014).

Data terakhir dari Dinsos Pemkot Surabaya terdapat 1.400 PSK, Mucikri sekitar 300 orang. Dalam penutupan lokalisasi ini meraka akan mendapatkan bantuan modal usaha sebasar Rp5 Juta untuk mucikari dari Pemrov Jatim dan PSK sebesar Rp3 Juta dari Kemensos.

Kementerian Sosial juga menyiapkan anggaran Rp8 miliar untuk merehabilitasi eks PSK Dolly dengan memberikan jadup (jaminan hidup) sebesar Rp20.000 per hari selama tiga bulan, uang transportasi untuk pulang ke kampung asal Rp250.000.