Sopir Bus di Jepara Dites Urine
A
A
A
JEPARA - Puluhan sopir bus yang mangkal di Terminal Jepara, Jawa Tengah, dites urine oleh petugas gabungan dari Satuan Narkoba dan Satuan Lalu Lintas Polres Jepara, Satpol PP, dan Dishubkominfo Jepara. Langkah ini digelar untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba.
Para sopir angkutan pedesaan maupun antarkota dalam provinsi (AKDP) yang semula duduk-duduk menunggu penumpang, Senin (2/6/2014), terlihat kaget saat didatangi petugas gabungan. Satu per satu sopir itu lantas diminta berkumpul di ruang kepala Terminal Jepara. Setelah dilakukan pendataan, para sopir lantas diminta buang air kecil dan sekaligus menampung air seninya di wadah yang telah diberikan petugas.
Kasat Narkoba Polres Jepara AKP I Dewa Gede Mahendra mengatakan, pihaknya sering mendapat laporan terkait aktivitas penyalahgunaan narkoba di kalangan sopir. Ada sopir yang jadi kurir, ada juga hanya menjadi pemakai barang haram tersebut.
"Makanya kita gelar razia ini. Langkah ini penting sebab saat ini tingkat peredaran narkoba di Jepara kian mengkhawatirkan," kata Mahendra, Senin (2/6/2014).
Ditanya soal hasil tes urine, Mehendra mengatakan memang tidak bisa langsung diketahui. Sebab, harus menunggu hasil uji laboratorium. Jika memang ada sopir yang terbukti menggunakan narkoba maka akan diproses lebih lanjut. "Data-data milik sopir sudah kita kantongi, jadi mudah melacaknya," paparnya.
Salah seorang sopir bus Jepara-Kudus, Mashadi mengaku tak mempermasalahkan langkah razia aparat kepolisian. Sebab ia merasa tidak pernah memakai narkoba. Mashadi mengakui, aktivitasnya memang menguras pikiran maupun tenaga. Namun, untuk ketahanan staminanya, ia tak menggunakan narkoba. Dia memilih mengonsumsi kopi. "Kopi lebih aman. Kalau teman-teman yang lain saya tidak tahu," tandasnya.
Para sopir angkutan pedesaan maupun antarkota dalam provinsi (AKDP) yang semula duduk-duduk menunggu penumpang, Senin (2/6/2014), terlihat kaget saat didatangi petugas gabungan. Satu per satu sopir itu lantas diminta berkumpul di ruang kepala Terminal Jepara. Setelah dilakukan pendataan, para sopir lantas diminta buang air kecil dan sekaligus menampung air seninya di wadah yang telah diberikan petugas.
Kasat Narkoba Polres Jepara AKP I Dewa Gede Mahendra mengatakan, pihaknya sering mendapat laporan terkait aktivitas penyalahgunaan narkoba di kalangan sopir. Ada sopir yang jadi kurir, ada juga hanya menjadi pemakai barang haram tersebut.
"Makanya kita gelar razia ini. Langkah ini penting sebab saat ini tingkat peredaran narkoba di Jepara kian mengkhawatirkan," kata Mahendra, Senin (2/6/2014).
Ditanya soal hasil tes urine, Mehendra mengatakan memang tidak bisa langsung diketahui. Sebab, harus menunggu hasil uji laboratorium. Jika memang ada sopir yang terbukti menggunakan narkoba maka akan diproses lebih lanjut. "Data-data milik sopir sudah kita kantongi, jadi mudah melacaknya," paparnya.
Salah seorang sopir bus Jepara-Kudus, Mashadi mengaku tak mempermasalahkan langkah razia aparat kepolisian. Sebab ia merasa tidak pernah memakai narkoba. Mashadi mengakui, aktivitasnya memang menguras pikiran maupun tenaga. Namun, untuk ketahanan staminanya, ia tak menggunakan narkoba. Dia memilih mengonsumsi kopi. "Kopi lebih aman. Kalau teman-teman yang lain saya tidak tahu," tandasnya.
(zik)