Motor Ditahan Polisi, Puluhan Pelajar Terpaksa Jalan Kaki ke Sekolah

BANJARNEGARA - Tingginya angka pelanggaran lalu lintas ternyata tak hanya ada di perkotaan. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, puluhan pelajar sekolah yang tak membawa kelengkapan surat kendaraan terjaring dalam operasi simpatik polisi. Akhirnya, para pelajar itu terpaksa berjalan kaki ke sekolah karena motor ditahan polisi.

Puluhan pelajar tersebut terjaring razia polisi karena tidak membawa kelangkapan kendaraan seperti STNK dan tidak memakai helm. Dan, sebagian besar pelajar di bawah umur ini belum memiliki surat izin mengemudi (SIM).

Polisi yang sebelumnya telah melakukan sosialisasi ke sekolah terpaksa menindak tegas sejumlah siswa yang membandel. Motor mereka ditahan dan bisa diambil oleh orangtuanya dengan membawa kelengkapan surat dan membuat surat pernyataan.

"Saya belum punya SIM dan STNK di rumah. Jadi motor ditahan Bapak Polisi, nanti mau diambil orangtua. Saya ke sekolah jalan kaki sekitar 500 meteran," kata Syukur, salah seorang pelajar yang terkena razia, Jumat (23/5/2014).

Sementara itu, karena tak terima cucunya terlambat ke sekolah, seorang nenek protes dan marah-marah kepada polisi. Nenek ini tak terima polisi menggelar razia di pedesaan.

Dari hasil operasi selama dua jam, polisi berhasil menjaring 34 kendaraan jenis sepeda motor yang dibawa oleh pelajar yang tidak membawa kelengkapan kendaraan. Menurut polisi, operasi ini akan terus gencar dilaksanakan untuk menekan angka kecelakaan dan jumlah pelanggar lalu lintas.

"Sebelumnya kami sudah sosialisasikan ke sekolah dan kali ini kami mengecek ke lokasi dengan razia ternyata masih banyak pelajar yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Kami tindak demi kebaikan semua dan agar masyarakat bisa mematuhi peraturan lalu lintas yang ada," kata Kasat Lantas Polres Banjarnegara AKP Agung Nugroho.

Selanjutnya, puluhan motor pelajar yang terjaring razia ini diangkut ke Mapolres Banjarnegara.