Pukul Siswa, Guru SMK 5 Semarang Dipolisikan

Rabu, 21 Mei 2014 - 19:27 WIB
Pukul Siswa, Guru SMK 5 Semarang Dipolisikan
Pukul Siswa, Guru SMK 5 Semarang Dipolisikan
A A A
SEMARANG - Seorang guru di SMK 5 Kota Semarang berinisial H dilaporkan ke polisi oleh seorang siswa SMK Perdana. Sebab, H dinilai telah melakukan kekerasan terhadap Januar Kristi (19) siswa SMK Perdana Kota Semarang sehingga mengakibatkan luka lebam di bagian telinga dan kepala.

Saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Rabu (21/5/2014), Januar mengaku jika peristiwa itu terjadi pada Selasa 20 Mei 2014. Saat itu, dia yang bersama dengan teman-temannya dari SMK Perdana sedang ingin merayakan kelulusan di Jalan Dr Cipto Kota Semarang.

“Saat itu memang banyak anak-anak yang merayakan kelulusan. Saya kebetulan berada di dekat itu dan sedang minum di warung,” kata dia.

Namun tiba-tiba, muncul seorang laki-laki berbaju putih yang membubarkan gerombolan siswa itu.

Tidak hanya itu, laki-laki itu juga menghampiri Januar dan menariknya serta memukulnya dengan bambu.

”Saya ditarik dan dipukul pakai bambu hingga bagian telinga sebelah kanan saya terluka,” imbuhnya sambil menunjukkan telinga kanannya yang lebam.

Setelah itu, pria tersebut lanjut Januar menanyakan darimana dia berasal. Setelah ia menjawab dari SMK Perdana, laki-laki berbaju putih tersebut kemudian menyuruhnya pulang.

Setelah sampai di rumah, dia menceritakan kejadian tersebut kepada ayahnya. Kemudian, Januar bersama ayahnya mendatangi SMK 5 Semarang untuk mencari tahu siapa laki-laki yang telah memukulnya itu.

“Saya sempat tanya sama yang jualan di warung, kata dia, orang itu guru di SMK 5,” pungkasnya.

Sementara ayah Januar, Kristono mengatakan, saat dirinya mendatangi SMK 5 Semarang, dia mendapat jawaban orang yang memukul anaknya itu adalah guru di SMK 5 berinisial H. Meski demikian, H saat itu sudah tidak berada di sekolahan.

“Saya sebenarnya mau selesaikan secara kekeluargaan, saya tidak apa-apa hanya meminta penjelasan saja kenapa anak saya diperlakukan seperti ini,” kata Kristono.

Namun karena tidak bertemu, atas usul kerabat dekatnya akhirnya Kristono melaporkan H kepada polisi.

Hingga saat ini, laporan Kristono masih ditangani oleh pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8374 seconds (0.1#10.140)