Warga Mentawai & Siberut Harus Waspada Gempa
A
A
A
PADANG - Dalam satu bulan ini Kepulauan Mentawai sering terjadi gempa. Meski guncangan hanya kisaran 4 SR ke bawah dan tidak menimbulkan tsunami dan efek kerusakan, namun masyarakat diimbau tetap waspada dan siap siaga.
“Ancaman itu ada tapi memang tidak tahu kapan gempa itu akan datang, kalau dilihat gempa-gempa betul ancaman itu semakin nyata, jangan kita abaikan dan melengah, kita tetap siaga sejak dini,” kata Ketua Ikatan Geologi Indonesia, Sumatera Barat Ade Edwad mengimbau, Senin (19/5/2014).
Dari data Komunitas Pemerhati Seismik Indonesia, sejak awal Mei setidaknya lima kali terjadi gempa di Mentawai dan Pulau Siberut. Oleh para ahli di daerah itu akan terjadi gempa berkekuatan 8.9 SR.
Ade mengharapkan pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk lebih proaktif kepada masyarakatnya. “Jangan mengharapkan bantuan lauar, sebab namanya bantuan tentu tidak sepenuhnya terpenuhi, tapi pemerintah harus lebih proaktif,” ujarnya.
Jarak Mentawai dengan Sumatera cukup jauh untuk itu Pemerintah harus menggaet LSM-LSM yang ada di Sumatera dan Internasional untuk saling berjibaku untuk memberikan bantuan. “Saat ini pemerintah Mentawai sudah mulai menggalang itu, dan ini dilakukan secara berkesinambungan,” ujarnya.
Prediksi ini bukan untuk menakut-nakuti tapi ini memancing untuk masyarakat muncul kemandirian dalam siaga bencana.
Gempa terjadi 6 Mei 2014 lalu, dengan getaran 4,3 SR dengan kedalaman 29 Kilometer,pukul 23.33 WIB, lokasi pusat gempanya 19 Kilometer Barat Laut Sikabaluan, Siberut Utara.
Pada 12 Mei 2014, gempa kembali terjadi pada pukul 00.53 WIB dengan kekuatan 4,0 SR, kedalam 20 Kilometer. Lokasi gempa kedua ini tidak jauh letaknya pada gempa sebelumnya, untuk yang kedua ini lokasi gempa 20 Kilometer Barat Laut, Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara.
13 Mei 2014, pukul 09.14 WIB gempa terjadi dengan kekuatan 3,7 SR dengan kedalaman 26 Kilometer, sedangkan lokasi gempa 18 Kilometer dari Tenggaran Pagai Utara. Kemudian pada 17 Mei 2014 gempa kembali terjadi di Pulau Siberut dengan kekuatan 3,7 SR kedalam 13 Kilometer .
Lalu gempa kelimanya terjadi pada 18 Mei 2014 dengan kekuatan 3,9 SR pada pukul 23.54 WIB, lokasi gempa berjarak 219 Kilometer Barat Daya Sipora atau berada di posisi Samudera Hindia.
“Ancaman itu ada tapi memang tidak tahu kapan gempa itu akan datang, kalau dilihat gempa-gempa betul ancaman itu semakin nyata, jangan kita abaikan dan melengah, kita tetap siaga sejak dini,” kata Ketua Ikatan Geologi Indonesia, Sumatera Barat Ade Edwad mengimbau, Senin (19/5/2014).
Dari data Komunitas Pemerhati Seismik Indonesia, sejak awal Mei setidaknya lima kali terjadi gempa di Mentawai dan Pulau Siberut. Oleh para ahli di daerah itu akan terjadi gempa berkekuatan 8.9 SR.
Ade mengharapkan pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk lebih proaktif kepada masyarakatnya. “Jangan mengharapkan bantuan lauar, sebab namanya bantuan tentu tidak sepenuhnya terpenuhi, tapi pemerintah harus lebih proaktif,” ujarnya.
Jarak Mentawai dengan Sumatera cukup jauh untuk itu Pemerintah harus menggaet LSM-LSM yang ada di Sumatera dan Internasional untuk saling berjibaku untuk memberikan bantuan. “Saat ini pemerintah Mentawai sudah mulai menggalang itu, dan ini dilakukan secara berkesinambungan,” ujarnya.
Prediksi ini bukan untuk menakut-nakuti tapi ini memancing untuk masyarakat muncul kemandirian dalam siaga bencana.
Gempa terjadi 6 Mei 2014 lalu, dengan getaran 4,3 SR dengan kedalaman 29 Kilometer,pukul 23.33 WIB, lokasi pusat gempanya 19 Kilometer Barat Laut Sikabaluan, Siberut Utara.
Pada 12 Mei 2014, gempa kembali terjadi pada pukul 00.53 WIB dengan kekuatan 4,0 SR, kedalam 20 Kilometer. Lokasi gempa kedua ini tidak jauh letaknya pada gempa sebelumnya, untuk yang kedua ini lokasi gempa 20 Kilometer Barat Laut, Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara.
13 Mei 2014, pukul 09.14 WIB gempa terjadi dengan kekuatan 3,7 SR dengan kedalaman 26 Kilometer, sedangkan lokasi gempa 18 Kilometer dari Tenggaran Pagai Utara. Kemudian pada 17 Mei 2014 gempa kembali terjadi di Pulau Siberut dengan kekuatan 3,7 SR kedalam 13 Kilometer .
Lalu gempa kelimanya terjadi pada 18 Mei 2014 dengan kekuatan 3,9 SR pada pukul 23.54 WIB, lokasi gempa berjarak 219 Kilometer Barat Daya Sipora atau berada di posisi Samudera Hindia.
(lns)