Kisah persahabatan anak-anak yang tersesat di Jayagiri
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 14 anak sempat hilang di Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Mereka tersesat dalam perjalanan pulang seusai refreshing dan makan-makan di sekitar Gunung Tangkubanparahu. Apa pengalaman mereka saat tersesat?
Tersesat saat perjalanan pulang, mereka selalu bersama-sama untuk mencari jalan pulang. Tapi, Sabtu (17/5/2014) sekira pukul 23.00 WIB, mereka akhirnya terpisah karena Fikri, salah seorang anggota rombongan, jatuh pingsan. Empat orang dari mereka kemudian menjaga Fikri di sekitar tower yang ada di tengah hutan.
Tak tinggal diam melihat temannya pingsan karena kelelahan, sembilan orang lainnya berinisiatif mencari pertolongan. Mereka kemudian berpisah. Tapi, niat baik mereka tidak berjalan baik. Sembilan anak itu kembali tersesat. Mereka tak tahu jalan kembali menuju lima temannya yang lain. Mereka pun makin linglung mencari jalan pulang. "Kita akhirnya tidur di bawah pohon," ujar Firdaus, salah seorang anak yang ikut tersesat, Minggu (18/5/2014).
Berada di tengah hutan dan tidur seadanya, ia dan teman-temannya mengaku tidak takut apa pun saat itu. "Kita nggak takut karena terus bareng-bareng," ungkapnya.
Berbeda dengan Firdaus dan kawan-kawan yang tidur di bawah pohon, anak-anak lainnya tidur bersandar pada dinding tower. "Kita bersandar ke tembok tidurnya," timpal Arif.
Saat itu, Arif dan empat temannya memang sedang menunggu pertolongan untuk Fikri yang pingsan. Arif dan rekan-rekannya ogah meninggakan Fikri sendirian di tengah hutan. Bagi Arif, Firdaus, dan teman-temannya, itulah arti persahabatan. Mereka harus bersama dalam suka dan duka. Apalagi, mereka berada di tengah hutan dan sama-sama tersesat.
Fikri sendiri mengaku tiba-tiba pusing saat bersama rekan-rekannya mencari jalan pulang. "Tiba-tiba kepala saya pusing, terus nggak ingat apa-apa lagi," cetusnya.
Meski sempat tersesat dan pingsan, Fikri senang karena teman-temannya menunjukkan kepedulian dan persahabatan. Ia tidak ditinggalkan di hutan. Sebaliknya, ia ditunggui dan sebagian temannya mencari pertolongan.
Kisah belasan sahabat yang tersesat itu berakhir happy ending. Mereka tak sengaja ditemukan kelompok pecinta sepeda motor off road tadi pagi. Mereka kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan siap menjaga persahabatannya.
Tersesat saat perjalanan pulang, mereka selalu bersama-sama untuk mencari jalan pulang. Tapi, Sabtu (17/5/2014) sekira pukul 23.00 WIB, mereka akhirnya terpisah karena Fikri, salah seorang anggota rombongan, jatuh pingsan. Empat orang dari mereka kemudian menjaga Fikri di sekitar tower yang ada di tengah hutan.
Tak tinggal diam melihat temannya pingsan karena kelelahan, sembilan orang lainnya berinisiatif mencari pertolongan. Mereka kemudian berpisah. Tapi, niat baik mereka tidak berjalan baik. Sembilan anak itu kembali tersesat. Mereka tak tahu jalan kembali menuju lima temannya yang lain. Mereka pun makin linglung mencari jalan pulang. "Kita akhirnya tidur di bawah pohon," ujar Firdaus, salah seorang anak yang ikut tersesat, Minggu (18/5/2014).
Berada di tengah hutan dan tidur seadanya, ia dan teman-temannya mengaku tidak takut apa pun saat itu. "Kita nggak takut karena terus bareng-bareng," ungkapnya.
Berbeda dengan Firdaus dan kawan-kawan yang tidur di bawah pohon, anak-anak lainnya tidur bersandar pada dinding tower. "Kita bersandar ke tembok tidurnya," timpal Arif.
Saat itu, Arif dan empat temannya memang sedang menunggu pertolongan untuk Fikri yang pingsan. Arif dan rekan-rekannya ogah meninggakan Fikri sendirian di tengah hutan. Bagi Arif, Firdaus, dan teman-temannya, itulah arti persahabatan. Mereka harus bersama dalam suka dan duka. Apalagi, mereka berada di tengah hutan dan sama-sama tersesat.
Fikri sendiri mengaku tiba-tiba pusing saat bersama rekan-rekannya mencari jalan pulang. "Tiba-tiba kepala saya pusing, terus nggak ingat apa-apa lagi," cetusnya.
Meski sempat tersesat dan pingsan, Fikri senang karena teman-temannya menunjukkan kepedulian dan persahabatan. Ia tidak ditinggalkan di hutan. Sebaliknya, ia ditunggui dan sebagian temannya mencari pertolongan.
Kisah belasan sahabat yang tersesat itu berakhir happy ending. Mereka tak sengaja ditemukan kelompok pecinta sepeda motor off road tadi pagi. Mereka kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan siap menjaga persahabatannya.
(zik)