Jamaah umrah suspect MERS masih dirawat di Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen PT Shaheen, perusahaan travel yang memberangkatkan umrah Jumallang Kaneng Lejja (84) mengklaim tidak lepas tanggung jawab atas kondisi yang dialami warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, itu.
Bahkan, pihak travel terus memantau kondisi jamaah umrah yang diduga terserang virus Middleeast Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov) itu. Saat ini, Jumallang masih dirawat di RS King Fahd Jeddah, Arab Saudi. Kondisinya terus membaik dan diharapkan pekan ini sudah bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Pengelola PT Shaheen Ahmad Abdullah mengatakan, pihaknya terus mendampingi Jumallang. Meski kondisi pasien terus membaik, namun dia belum menentukan jadwal kepulangan Jumallang.
“Mudah-mudahan bisa pulang pekan ini. Cuma sampai hari ini pihak rumah sakit belum mengizinkan,” kata Ahmad, di kantornya, Jalan Abdullah Dg Sirua, Makassar, Selasa (13/5/2014).
Sesuai jadwal perjalanan umrah, Jumallang harus pulang ke Tanah Air pertengahan April 2014. Namun saat di Jeddah, Jumallang mendadak sakit, dia dinyatakan suspect virus MERS. “Ibadah umrahnya sudah selesai, cuma pas mau pulang dia dinyatakan terserang virus MERS,” jelasnya.
Selama ini, Ahmad mengaku selalu memberitahu calon jamaah haji dan umroh untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Juga diminta melakukan vaksinasi sebelum berangkat, serta menyediakan obat-obatan dan vitamin.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Gazali Suyuti mengungkapkan, pihaknya tidak mempersiapkan penjemputan khusus untuk Jumallang. Menurutnya, prosedur pemulangan jemaah tetap sama, meski masalah ini akan dibahas lebih lanjut dengan dinas kesehatan.
Terkait informasi kalau pasien ini tidak melakukan vaksinasi, Gazali meragukan hal itu. Soalnya, selama ini diterapkan aturan agar semua calon jamaah disuntik atau vaksin sebelum berangkat. “Tapi kan secara teknis pengawasannya oleh pihak kesehatan,” jelasnya.
Meski sudah ada jamaah umroh asal Sulsel yang diduga terserang MERS, pihak Kemenag Sulsel belum mengeluarkan travel warning, karena mengklaim semua masih berjalan normal.
Bahkan, pihak travel terus memantau kondisi jamaah umrah yang diduga terserang virus Middleeast Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov) itu. Saat ini, Jumallang masih dirawat di RS King Fahd Jeddah, Arab Saudi. Kondisinya terus membaik dan diharapkan pekan ini sudah bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Pengelola PT Shaheen Ahmad Abdullah mengatakan, pihaknya terus mendampingi Jumallang. Meski kondisi pasien terus membaik, namun dia belum menentukan jadwal kepulangan Jumallang.
“Mudah-mudahan bisa pulang pekan ini. Cuma sampai hari ini pihak rumah sakit belum mengizinkan,” kata Ahmad, di kantornya, Jalan Abdullah Dg Sirua, Makassar, Selasa (13/5/2014).
Sesuai jadwal perjalanan umrah, Jumallang harus pulang ke Tanah Air pertengahan April 2014. Namun saat di Jeddah, Jumallang mendadak sakit, dia dinyatakan suspect virus MERS. “Ibadah umrahnya sudah selesai, cuma pas mau pulang dia dinyatakan terserang virus MERS,” jelasnya.
Selama ini, Ahmad mengaku selalu memberitahu calon jamaah haji dan umroh untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Juga diminta melakukan vaksinasi sebelum berangkat, serta menyediakan obat-obatan dan vitamin.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Gazali Suyuti mengungkapkan, pihaknya tidak mempersiapkan penjemputan khusus untuk Jumallang. Menurutnya, prosedur pemulangan jemaah tetap sama, meski masalah ini akan dibahas lebih lanjut dengan dinas kesehatan.
Terkait informasi kalau pasien ini tidak melakukan vaksinasi, Gazali meragukan hal itu. Soalnya, selama ini diterapkan aturan agar semua calon jamaah disuntik atau vaksin sebelum berangkat. “Tapi kan secara teknis pengawasannya oleh pihak kesehatan,” jelasnya.
Meski sudah ada jamaah umroh asal Sulsel yang diduga terserang MERS, pihak Kemenag Sulsel belum mengeluarkan travel warning, karena mengklaim semua masih berjalan normal.
(san)