3 pria mabuk aniaya janda
A
A
A
Sindonews.com - Ni Wayan Suparti (40), janda penjual bir, di Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, babak belur dihajar tiga pria mabuk.
Penganiayaan terjadi pada Senin 12 Mei 2014 malam. Ketiga pelaku yang dalam kondisi mabuk, tersinggung ketika Suparti menagih utang mereka. Diketahui, para pelaku memiliki hutang 10 botol bir.
Selain menganiaya, tiga pelaku membawa kabur tas pinggang korban, berisi uang sekira Rp9 juta, STNK motor, dan kunci warung. Akibat penganiayaan itu, kedua mata korban bengkak dan mengalami pendarahan di bagian hidung, dan dirawat di RSUD Tabanan.
Dari penuturan korban di RS Tabanan, para pelaku datang di warungnya sekitar pukul 20.00 WITA. Awalnya, pelaku memesan sebungkus rokok dan minum-minum bir di warungnya hingga 10 botol.
Mengingat ada aturan adat setempat mewajibkan warung harus tutup pukul 22.00 WITA, korban meminta mereka membayar minuman bir yang dipesan. Tiba-tiba, seorang pelaku dari arah belakang memukul kepala korban di bagian mata dan muka. Disusul dua pelaku lainnya, dan merampas tas pinggang korban kemudian kabur.
Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono mengatakan, dari hasil olah TKP petugas menemukan ceceran darah di warung. Juga, ditemukan celana dalam wanita dan alat kontrasepsi yang sudah terpakai di dalam sebuah kamar kecil berlokasi tepat di belakang warung, tempat korban dianiaya.
Dari keterangan beberapa saksi, diduga para pelaku adalah pelanggan tetap di warung korban. "Motif penganiayaan dan perampasan masih dalam penyelidikan," imbuh Dekananto, dihubungi wartawan.
Penganiayaan terjadi pada Senin 12 Mei 2014 malam. Ketiga pelaku yang dalam kondisi mabuk, tersinggung ketika Suparti menagih utang mereka. Diketahui, para pelaku memiliki hutang 10 botol bir.
Selain menganiaya, tiga pelaku membawa kabur tas pinggang korban, berisi uang sekira Rp9 juta, STNK motor, dan kunci warung. Akibat penganiayaan itu, kedua mata korban bengkak dan mengalami pendarahan di bagian hidung, dan dirawat di RSUD Tabanan.
Dari penuturan korban di RS Tabanan, para pelaku datang di warungnya sekitar pukul 20.00 WITA. Awalnya, pelaku memesan sebungkus rokok dan minum-minum bir di warungnya hingga 10 botol.
Mengingat ada aturan adat setempat mewajibkan warung harus tutup pukul 22.00 WITA, korban meminta mereka membayar minuman bir yang dipesan. Tiba-tiba, seorang pelaku dari arah belakang memukul kepala korban di bagian mata dan muka. Disusul dua pelaku lainnya, dan merampas tas pinggang korban kemudian kabur.
Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono mengatakan, dari hasil olah TKP petugas menemukan ceceran darah di warung. Juga, ditemukan celana dalam wanita dan alat kontrasepsi yang sudah terpakai di dalam sebuah kamar kecil berlokasi tepat di belakang warung, tempat korban dianiaya.
Dari keterangan beberapa saksi, diduga para pelaku adalah pelanggan tetap di warung korban. "Motif penganiayaan dan perampasan masih dalam penyelidikan," imbuh Dekananto, dihubungi wartawan.
(san)