Risma tak tanggapi Unilever
A
A
A
Sindonews.com – Meski PT Unilever Indonesia Tbk sudah melayangkan surat permintan maaf ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atas insiden bagi-bagi es krim wall's gratis di Taman Bungkul pada Minggu (11/5/2014) lalu, namun, orang satu di Surabaya tersebut belum memberikan maaf.
Bahkan, permintaan untuk pertemuan juga belum ditanggapi oleh mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DPK) Surabaya ini.
Risma, panggilan Tri Rismaharini usai membuka acara Pesta Kreativitas Arek Suroboyo di Royal Plaza Surabaya, Selasa (13/5/2014) mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengagendakan pertemuan dengan perwakilan dari perusahaan tersebut.
Pihaknya sendiri juga masih tetap pada pendirian semula, yakni melaporkan kasus kerusakan Taman Bungkul ke kepolisian.
“Saya tetap menggugat. Kalau soal nilai kerugian, sekarang masih dihitung-hitung oleh DKP. Memang mereka sudah minta maaf dan minta ketemu. Tapi sekarang masih belum ketemu,” katanya.
Disisi lain, tim dari DKP Kota Surabaya kini sedang menghitung kerugian akibat rusaknya Taman Bungkul dan sejumlah lain di Jalan Raya Darmo.
Sejauh ini, total kerugian yang timbul akibat rusaknya taman itu masih belum diketahui. Lantaran panitia dan petugas di lapangan tak siap dengan banyaknya warga yang datang, pengunjung tidak melewati jalan yang disediakan untuk mendapatkan es krim.
Justru mereka melalui jalan pintas di atas taman yang ada. Akibatnya banyak tanaman yang rusak.
“Kerugian masih kami hitung. Untuk jenis tanaman yang rusak, mungkin ada sekitar 40 jenis tanaman yang kami rawat bertahun tahun dan rusak dalam sekejap,” ujar Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari.
Bahkan, permintaan untuk pertemuan juga belum ditanggapi oleh mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DPK) Surabaya ini.
Risma, panggilan Tri Rismaharini usai membuka acara Pesta Kreativitas Arek Suroboyo di Royal Plaza Surabaya, Selasa (13/5/2014) mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengagendakan pertemuan dengan perwakilan dari perusahaan tersebut.
Pihaknya sendiri juga masih tetap pada pendirian semula, yakni melaporkan kasus kerusakan Taman Bungkul ke kepolisian.
“Saya tetap menggugat. Kalau soal nilai kerugian, sekarang masih dihitung-hitung oleh DKP. Memang mereka sudah minta maaf dan minta ketemu. Tapi sekarang masih belum ketemu,” katanya.
Disisi lain, tim dari DKP Kota Surabaya kini sedang menghitung kerugian akibat rusaknya Taman Bungkul dan sejumlah lain di Jalan Raya Darmo.
Sejauh ini, total kerugian yang timbul akibat rusaknya taman itu masih belum diketahui. Lantaran panitia dan petugas di lapangan tak siap dengan banyaknya warga yang datang, pengunjung tidak melewati jalan yang disediakan untuk mendapatkan es krim.
Justru mereka melalui jalan pintas di atas taman yang ada. Akibatnya banyak tanaman yang rusak.
“Kerugian masih kami hitung. Untuk jenis tanaman yang rusak, mungkin ada sekitar 40 jenis tanaman yang kami rawat bertahun tahun dan rusak dalam sekejap,” ujar Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari.
(sms)