Jamaah Tajul Muslimin geruduk Polda Jatim
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan orang bersorban mendatangi Mapolda Jatim, di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Massa yang tergabung dalam Jamiah Tajul Muslimin, Jawa Timur, ini menuntut aparat kepolisian untuk menindak tegas permainan mafia tanah di Kawasan tambak sawah, Sidoarjo.
Dalam aksinya, massa mengendarai lima mobil minibus dan langsung masuk ke halaman Polda Jatim. Massa sempat bersitegang dengan aparat penjaga, namun akhirnya diizinkan masuk.
Di depan Gedung Mahameru Polda Jatim, massa berorasi, dan menggelar istighosah. Sementara, perwakilan dari pendemo diterima untuk bermediasi di ruangan Ditreskrimum Polda Jatim. Aksi ini mendapatkan penjagaan ketat ratusan pasukan anti huru hara Satbrimob Polda Jatim.
Koordinator Aksi Mala Khumaidi menuntut, pihak kepolisian mengungkap kasus tanah seluas tujuh hektare di kawasan Tambak Sawah, Sidoarjo. Dia menduga, kasus tersebut banyak melibatkan aparat-aparat penegak hukum.
"Kami meminta hukum ditegakkan dengan sebenar-benarnya. Kasus tanah ini melibatkab mafia tanah," kata Mala, di halaman Mapolda Jatim, Selasa (13/5/2014).
Dia menjelaskan, tanah tersebut seharusnya dimiliki oleh M Sai yang dikuatkan dengan penetapan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo tahun 2010. Namun, setelah dimintakan verifikasi ke Kanwil, BPN Jatim malah ditolak.
Celakanya, malah keluar tujuh sertifikat atas nama pengusaha pengembang Hendry J Gunawan. Dia menduga, ada permainan mafia yang ingin menguasai tanah tersebut. "Alhamdulilah kami mendapatkan jaminan dari pihak kepolisian untuk menyeleseikan kasus ini," katanya.
Selanjutnya, massa bersorban ini akan melakukan demo di BPN Kabupaten Sidoarjo. Saat membubarkan diri, kontan ratusan pasukan huru hara ini melantunkan asmaul husna. Melihat polisi yang melantunkan itu, puluhan massa bersorban ini bubar menuju BPN Kabupaten Sidoarjo. Lantunan asmaul husna inipun terus mengiringi bubarnya pendemo itu.
Dalam aksinya, massa mengendarai lima mobil minibus dan langsung masuk ke halaman Polda Jatim. Massa sempat bersitegang dengan aparat penjaga, namun akhirnya diizinkan masuk.
Di depan Gedung Mahameru Polda Jatim, massa berorasi, dan menggelar istighosah. Sementara, perwakilan dari pendemo diterima untuk bermediasi di ruangan Ditreskrimum Polda Jatim. Aksi ini mendapatkan penjagaan ketat ratusan pasukan anti huru hara Satbrimob Polda Jatim.
Koordinator Aksi Mala Khumaidi menuntut, pihak kepolisian mengungkap kasus tanah seluas tujuh hektare di kawasan Tambak Sawah, Sidoarjo. Dia menduga, kasus tersebut banyak melibatkan aparat-aparat penegak hukum.
"Kami meminta hukum ditegakkan dengan sebenar-benarnya. Kasus tanah ini melibatkab mafia tanah," kata Mala, di halaman Mapolda Jatim, Selasa (13/5/2014).
Dia menjelaskan, tanah tersebut seharusnya dimiliki oleh M Sai yang dikuatkan dengan penetapan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo tahun 2010. Namun, setelah dimintakan verifikasi ke Kanwil, BPN Jatim malah ditolak.
Celakanya, malah keluar tujuh sertifikat atas nama pengusaha pengembang Hendry J Gunawan. Dia menduga, ada permainan mafia yang ingin menguasai tanah tersebut. "Alhamdulilah kami mendapatkan jaminan dari pihak kepolisian untuk menyeleseikan kasus ini," katanya.
Selanjutnya, massa bersorban ini akan melakukan demo di BPN Kabupaten Sidoarjo. Saat membubarkan diri, kontan ratusan pasukan huru hara ini melantunkan asmaul husna. Melihat polisi yang melantunkan itu, puluhan massa bersorban ini bubar menuju BPN Kabupaten Sidoarjo. Lantunan asmaul husna inipun terus mengiringi bubarnya pendemo itu.
(san)