Siswi SMA Sorong tenggelam saat berlibur di Toraja
A
A
A
Sindonews.com - Brigita Toding Layuk (16) siswi kelas 2 SMK Sorong, Papua ditemukan tewas tenggelam di Sungai Parodo, Dusun Kombo, Desa Buntu Limbong, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Senin (12/5/2014) sekitar pukul 14.28 Wita.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tana Toraja, Yohanis R Ganepo mengatakan, Brigita merupakan siswa kelas 2 SMK Sorong datang ke Toraja untuk berlibur.
Setelah beberapa hari berada di Toraja, pada hari Sabtu 10 Mei 2014, korban yang sehari-harinya dipanggil Baru itu mandi di Sungai Parodo.
Diduga saat sedang mandi, air sungai sangat deras sehingga korban hanyut terbawa air sungai
Korban yang diduga tidak bisa berenang itu berusaha berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan Baru berupaya mengejar untuk menolong korban.
Namun, karena air sungai yang deras, warga pun tidak bisa menolong korban sehingga hanyut terbawa air sungai.
Warga yang berdatangan langsung mencari korban di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Selama pencaharian, warga mengalami kesulitan karena hanya menggunakan peralatan seadanya dan air sungai yang sangat deras.
BPBD Kabupaten Tana Toraja pun, kata dia, menurunkan Tim SAR untuk membantu warga mencari korban. Pada hari ketiga pencaharian, Senin (12/5/2014), korban akhirnya berhasil ditemukan sekitar 1 kilometer dari tempat korban pertama kali hanyut.
Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Pasca ditemukan, korbanpun dibawa ke rumah keluarganya di Dusun Pangleon, Desa To’pao, Kecamatan Rembon.
Alharis, salah seorang warga Kecamatan Bittuang menambahkan, tidak jauh dari lokasi korban Brigita hanyut merupakan pertemuan dua sungai yakni Sungai Bittuang dan Sungai Bolokan.
Karena letaknya tidak jauh dari pertemuan dua sungai sehingga air sungai di sekitar tempat korban jatuh sangat deras.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tana Toraja, Yohanis R Ganepo mengatakan, Brigita merupakan siswa kelas 2 SMK Sorong datang ke Toraja untuk berlibur.
Setelah beberapa hari berada di Toraja, pada hari Sabtu 10 Mei 2014, korban yang sehari-harinya dipanggil Baru itu mandi di Sungai Parodo.
Diduga saat sedang mandi, air sungai sangat deras sehingga korban hanyut terbawa air sungai
Korban yang diduga tidak bisa berenang itu berusaha berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan Baru berupaya mengejar untuk menolong korban.
Namun, karena air sungai yang deras, warga pun tidak bisa menolong korban sehingga hanyut terbawa air sungai.
Warga yang berdatangan langsung mencari korban di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Selama pencaharian, warga mengalami kesulitan karena hanya menggunakan peralatan seadanya dan air sungai yang sangat deras.
BPBD Kabupaten Tana Toraja pun, kata dia, menurunkan Tim SAR untuk membantu warga mencari korban. Pada hari ketiga pencaharian, Senin (12/5/2014), korban akhirnya berhasil ditemukan sekitar 1 kilometer dari tempat korban pertama kali hanyut.
Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Pasca ditemukan, korbanpun dibawa ke rumah keluarganya di Dusun Pangleon, Desa To’pao, Kecamatan Rembon.
Alharis, salah seorang warga Kecamatan Bittuang menambahkan, tidak jauh dari lokasi korban Brigita hanyut merupakan pertemuan dua sungai yakni Sungai Bittuang dan Sungai Bolokan.
Karena letaknya tidak jauh dari pertemuan dua sungai sehingga air sungai di sekitar tempat korban jatuh sangat deras.
(sms)