Bocah SD di Karanganyar rudapaksa 8 sahabatnya

Senin, 12 Mei 2014 - 16:29 WIB
Bocah SD di Karanganyar...
Bocah SD di Karanganyar rudapaksa 8 sahabatnya
A A A
Sindonews.com - Warga Dusun Jabalkanil, Desa Bandardawung, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, dihebohkan oleh ulah seorang siswa SD, berusia sekira tujuh tahun, yang nekat melakukan tindakan cabul terhadap delapan rekannya.

Saat didatangi ke rumahnya, bangunan bercat biru itu tampak sepi tidak berpenghuni. Bahkan setelah berulang kali mengetuk pintu rumah, tidak ada satu pun jawaban yang terdengar. Begitupun saat wartawan menanyakannya kepada para tetangga yang tinggal disebelah rumah pelaku, semua menutup mulut.

Namun, tidak demikian dengan Kepala Dusun Jabalkanil Narno. Dia mau memberikan sedikit keterangan, terkait kasus tersebut. Menurutnya, kasus ini terungkap setelah korban ketahuan guru sekolah mempraktikkan gerakan mirip orang dewasa bersenggama.

Saat melihat gerakan tersebut, guru SD bocah itu langsung menanyakan dari mana dia mengetahui gerakan itu. Dengan lugu, siswa yang rata-rata masih duduk di kelas tiga dan empat sekolah dasar ini menceritakan kejadiannya.

Mereka juga menyebut sejumlah nama yang diduga telah menjadi korban. Dari keterangannya, sedikitnya pelaku telah mencabuli bocah lainnya, yakni enam laki-laki dan dua perempuan.

"Infonya semuanya masih satu kerabat, di RT 03/RW III dan RT 01/RW III Dusun Jabalkanil. Semuanya masih duduk di bangku SD. Saya tidak tahu pasti bagaimana kelanjutannya. Namun infonya, karena masih kerabat, akan dilakukan perdamaian," ujar Narno, saat ditemui wartawan, di Jawa Tengah, Senin (12/5/2014).

Menurutnya, pelaku tinggal bersama Karsopono kakeknya, sejak dua tahun silam. Orangtua pelaku ada di Jakarta, dan sengaja menitipkan pelaku kepada kakeknya, di Tawangmangu.

Dari keterangan saat dilakukan pertemuan dengan pihak keluarga, pelaku melancarkan aksinya dengan modus mengiming-imingi mainan dan mengancam akan menghajar apabila menolak keinginannya.

"Tiap korban mengaku dicabuli lebih dari sekali di rumah pelaku. Ada yang mengaku sampai lima kali. Ada yang delapan kali. Semuannya dilakukan di kamar kakek neneknya," jelasnya.

Terpisah, Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana menolak memberikan keterangan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)