Dituding menyimpang aliran Budha Budhi Jawi bakal diawasi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Kudus akan mengawasi aliran Budha Budhi Jawi yang dituding menyimpang dari ajaran Islam.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Kudus Djati Solechah mengatakan, pihaknya baru mendapat kabar adanya aliran yang diduga menyimpang.
Djati mengaku, akan berkoordinasi dengan tim pengawasan aliran kepercayaan (pakem) bentukan Kejari Kudus.
“Tim Pakem ini baru dibentuk sepekan lalu. Nanti kita komunikasikan dulu untuk mengecek benar tidaknya informasi ini,” ungkapnya, Minggu 11 Mei 2014.
Sebelumnya aliran Budha Budhi Jawi dikabarkan sebagai salah satu aliran sesat yang berkembang di Kabupaten Kudus. Aliran ini dituding telah melenceng dari ajaran Islam.
Ihwal munculnya tudingan ini diungkapkan salah seorang warga Tulis, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Syuhada Sholihin.
Menurut Syuhada, aliran ini berkembang di pemukiman penduduk yang berada di kawasan Gunung Muria. Dia menyebut salah satunya seperti Desa Rahtawu Kecamatan Gebog.
“Tokoh aliran ini sebenarnya warga Desa Daren Kecamatan Mayong Jepara, tapi
berkembang di daerah gunung,” kata Syuhada, Minggu 11 Mei 2014. Syuhada sendiri mengaku sudah melakukan kroscek terkait aliran ini.
Beberapa langkah yang telah dilakukan seperti mengecek di situs berisi daftar aliran yang dicap sesat oleh MUI, hingga bertanya dengan tokoh lokal yang dianggap mengetahui informasi soal aliran Budha Budhi Jawi ini. “Itu (Budha Budhi Jawi) sebenarnya aliran kebatinan yang bernuasa Islam,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Kudus KH Syafiq Nashan saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu tentang cap sesat aliran Budha Budhi Jawi.
Dia bahkan mengatakan belum mendapat informasi soal aliran tersebut. Praktis pihaknya juga belum dapat berkomentar terkait aliran itu apakah menyimpang atau tidak.
"Pengurusnya siapa saja, tempatnya dimana, alirannya seperti apa saja saya belum tahu. Jadi bagaimana mau kasih pendapat," ujar Syafiq.
Soal apakah aliran tersebut menyimpang atau tidak, menurut Syafiq butuh penelusuran mendalam. Apakah Budha Budhi Jawi itu berisi penganut agama Islam atau agama Budha juga perlu diteliti lebih detail.
“Saya baru tahu. Budha Budhi Jawi itu apakah agama Budha di Tanah Jawi atau bagaimana kan harus dicari dulu. Coba nanti saya cek dulu,” paparnya.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Kudus Djati Solechah mengatakan, pihaknya baru mendapat kabar adanya aliran yang diduga menyimpang.
Djati mengaku, akan berkoordinasi dengan tim pengawasan aliran kepercayaan (pakem) bentukan Kejari Kudus.
“Tim Pakem ini baru dibentuk sepekan lalu. Nanti kita komunikasikan dulu untuk mengecek benar tidaknya informasi ini,” ungkapnya, Minggu 11 Mei 2014.
Sebelumnya aliran Budha Budhi Jawi dikabarkan sebagai salah satu aliran sesat yang berkembang di Kabupaten Kudus. Aliran ini dituding telah melenceng dari ajaran Islam.
Ihwal munculnya tudingan ini diungkapkan salah seorang warga Tulis, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Syuhada Sholihin.
Menurut Syuhada, aliran ini berkembang di pemukiman penduduk yang berada di kawasan Gunung Muria. Dia menyebut salah satunya seperti Desa Rahtawu Kecamatan Gebog.
“Tokoh aliran ini sebenarnya warga Desa Daren Kecamatan Mayong Jepara, tapi
berkembang di daerah gunung,” kata Syuhada, Minggu 11 Mei 2014. Syuhada sendiri mengaku sudah melakukan kroscek terkait aliran ini.
Beberapa langkah yang telah dilakukan seperti mengecek di situs berisi daftar aliran yang dicap sesat oleh MUI, hingga bertanya dengan tokoh lokal yang dianggap mengetahui informasi soal aliran Budha Budhi Jawi ini. “Itu (Budha Budhi Jawi) sebenarnya aliran kebatinan yang bernuasa Islam,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Kudus KH Syafiq Nashan saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu tentang cap sesat aliran Budha Budhi Jawi.
Dia bahkan mengatakan belum mendapat informasi soal aliran tersebut. Praktis pihaknya juga belum dapat berkomentar terkait aliran itu apakah menyimpang atau tidak.
"Pengurusnya siapa saja, tempatnya dimana, alirannya seperti apa saja saya belum tahu. Jadi bagaimana mau kasih pendapat," ujar Syafiq.
Soal apakah aliran tersebut menyimpang atau tidak, menurut Syafiq butuh penelusuran mendalam. Apakah Budha Budhi Jawi itu berisi penganut agama Islam atau agama Budha juga perlu diteliti lebih detail.
“Saya baru tahu. Budha Budhi Jawi itu apakah agama Budha di Tanah Jawi atau bagaimana kan harus dicari dulu. Coba nanti saya cek dulu,” paparnya.
(sms)