Emon sering alami kejahatan asusila sejak kecil
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku kejahatan asusila terhadap puluhan bocah di Sukabumi, Jawa Barat, AS (24) alias Emon ternyata sering kali mengalami kekerasan seksual sejak kecil.
"Informasi ini didapatkan setelah tim dari kedokteran melakukan pemeriksaan kejiwaan pasca menetapkan Emon sebagai tersangka utama dalam kasus ini," ungkap Kapolda Jabar Irjen Pol Mochammad Iriawan di Markas Komando Korps Paskhas, Lanud Sulaiman, Selasa (6/5/2014).
Menurut Iriawan, akibat adanya pengalaman yang buruk itu membuat dirinya melakukan aksi serupa.
Seperti diketahui, korban yang melapor kepada aparat mencapai 89 orang yang mayoritas merupakan anak-anak.
Iriawan juga menegaskan bila kini jajarannya tengah mendalami kasus tersebut sebab besar kemungkinan bila korban dari pelaku akan terus bertambah seiring dengan laporan dari warga yang bermunculan."Kasus ini terus dalam proses penyelidikan untuk dituntaskan," katanya.
Kapolda menambahkan, kalau dari hasil pemeriksaan sementara pelaku (Emon) menjadi pelaku tunggal dalam kasus ini akan tetapi pihaknya masih akan mendalaminya termasuk kemungkinan adanya pelaku lain.
Pelaku juga, lanjut Iriawan melakukan aksi tersebut dalam keadaan sadar tanpa adanya pengaruh apapun.
"Apakah memang Emon memiliki kelainan seksual kami masih melakukan pemeriksaan soal itu. Dan intinya, kasus ini dalam atensi jajaran kepolisian," katanya.
Disisi lain, Iriawan berharap adanya kasus ini dapat menjadi pembelajaran terhadap seluruh orang tua agar ikut mengawasi perilaku dan aktifitas dari putra putrinya.
Tak hanya itu, terungkapnya kasus kekerasan seksual ini harus ikut pula diperhatikan oleh pemerintah setempat.
"Karena bila itu dilakukan paling tidak dapat mencegah terjadinya kasus ini termasuk memberikan ikut pemahaman dan pembelajaran seputar pengetahuan seksual," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, jajarannya juga kini tengah mendalami adanya kasus serupa di wilayah Sumedang yang dalam proses penyelidikan.
Kendati begitu, Kapolda enggan menjelaskan adanya informasi tersebut lebih terperinci. Bahkan dirinya menjelaskan bila kasus kekerasan seksual terhadap anak seluruhnya dalam proses pemeriksaan institusinya.
"Yang jelas yang bisa kami sampaikan kasus Emon dan lainnya tengah didalami," timpalnya.
"Informasi ini didapatkan setelah tim dari kedokteran melakukan pemeriksaan kejiwaan pasca menetapkan Emon sebagai tersangka utama dalam kasus ini," ungkap Kapolda Jabar Irjen Pol Mochammad Iriawan di Markas Komando Korps Paskhas, Lanud Sulaiman, Selasa (6/5/2014).
Menurut Iriawan, akibat adanya pengalaman yang buruk itu membuat dirinya melakukan aksi serupa.
Seperti diketahui, korban yang melapor kepada aparat mencapai 89 orang yang mayoritas merupakan anak-anak.
Iriawan juga menegaskan bila kini jajarannya tengah mendalami kasus tersebut sebab besar kemungkinan bila korban dari pelaku akan terus bertambah seiring dengan laporan dari warga yang bermunculan."Kasus ini terus dalam proses penyelidikan untuk dituntaskan," katanya.
Kapolda menambahkan, kalau dari hasil pemeriksaan sementara pelaku (Emon) menjadi pelaku tunggal dalam kasus ini akan tetapi pihaknya masih akan mendalaminya termasuk kemungkinan adanya pelaku lain.
Pelaku juga, lanjut Iriawan melakukan aksi tersebut dalam keadaan sadar tanpa adanya pengaruh apapun.
"Apakah memang Emon memiliki kelainan seksual kami masih melakukan pemeriksaan soal itu. Dan intinya, kasus ini dalam atensi jajaran kepolisian," katanya.
Disisi lain, Iriawan berharap adanya kasus ini dapat menjadi pembelajaran terhadap seluruh orang tua agar ikut mengawasi perilaku dan aktifitas dari putra putrinya.
Tak hanya itu, terungkapnya kasus kekerasan seksual ini harus ikut pula diperhatikan oleh pemerintah setempat.
"Karena bila itu dilakukan paling tidak dapat mencegah terjadinya kasus ini termasuk memberikan ikut pemahaman dan pembelajaran seputar pengetahuan seksual," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, jajarannya juga kini tengah mendalami adanya kasus serupa di wilayah Sumedang yang dalam proses penyelidikan.
Kendati begitu, Kapolda enggan menjelaskan adanya informasi tersebut lebih terperinci. Bahkan dirinya menjelaskan bila kasus kekerasan seksual terhadap anak seluruhnya dalam proses pemeriksaan institusinya.
"Yang jelas yang bisa kami sampaikan kasus Emon dan lainnya tengah didalami," timpalnya.
(sms)