TKI asal Karawang diperlakukan seperti binatang
A
A
A
Sindonews.com - Selain mengalami kekerasan fisik selama lima tahun menjadi TKI di Arab Saudi, Ai Suherti (34), juga jarang dikasih makan dan tidak pernah diberi gaji.
Bahkan wanita ini hanya diberikan waktu dua jam untuk istirahat tidur malam dari jam 03.00-05.00 waktu Arab Saudi.
"Pada saat pulang, saya diberi sebuah cek senilai 12.776.60 Real. Namun belum bisa dicairkan di bank karena menunggu proses," katanya, Selasa (6/5/2014).
Sebelumnya warga Dusun Tamelang Rt 15/07 Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Karawang ini, mengalami luka-luka cukup parah di kedua kakinya, kepala, mulut serta tangan.
Tak hanya itu, kulit bagian punggungnya pun terlihat melepuh, bekas strikaan.
Diceritakan dia, penganiayaan yang dialaminya bukan hanya terjadi akibat kesalahannya.
"Saya juga selalu menjadi pelampiasan kemarahan dari orang-orang yang ada di rumah majikan saya itu. Seperti saat anak majikan saya berantem, saya juga yang menjadi korban pelampiasan. Punggung saya disetrika, akibatnya kulit punggung melepuh. Saya sempat kabur utuk melaporkan kepada kepolisian Saudi, tetapi malah dikembalikan ke majikan saya, dan kembali dipukul," ucapnya lirih.
Dia bisa pulang ke tanah air karena kabur kembali dan di perjalanan bertemu dengan jamaah umroh yang berasal dari Cikampek, hingga bisa sampai ke rumahnya.
Bahkan wanita ini hanya diberikan waktu dua jam untuk istirahat tidur malam dari jam 03.00-05.00 waktu Arab Saudi.
"Pada saat pulang, saya diberi sebuah cek senilai 12.776.60 Real. Namun belum bisa dicairkan di bank karena menunggu proses," katanya, Selasa (6/5/2014).
Sebelumnya warga Dusun Tamelang Rt 15/07 Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Karawang ini, mengalami luka-luka cukup parah di kedua kakinya, kepala, mulut serta tangan.
Tak hanya itu, kulit bagian punggungnya pun terlihat melepuh, bekas strikaan.
Diceritakan dia, penganiayaan yang dialaminya bukan hanya terjadi akibat kesalahannya.
"Saya juga selalu menjadi pelampiasan kemarahan dari orang-orang yang ada di rumah majikan saya itu. Seperti saat anak majikan saya berantem, saya juga yang menjadi korban pelampiasan. Punggung saya disetrika, akibatnya kulit punggung melepuh. Saya sempat kabur utuk melaporkan kepada kepolisian Saudi, tetapi malah dikembalikan ke majikan saya, dan kembali dipukul," ucapnya lirih.
Dia bisa pulang ke tanah air karena kabur kembali dan di perjalanan bertemu dengan jamaah umroh yang berasal dari Cikampek, hingga bisa sampai ke rumahnya.
(sms)