Korban Emon nyaris 100 anak
A
A
A
Sindonews.com – Korban semburit yang dilakukan Andri Sobari alias Emon (24) terus bertambah. Bahkan hingga Senin (5/5/2014) petang korban yang telah melapor nyaris menyentuh angka 100 orang.
“Sampai hari ini sudah ada 89 orang tua korban yang melapor dengan datang langsung ke Mapolresta Sukabumi,” kata Kapolresta Sukabumi, AKBP Hari Santoso.
Mantan Kasatlantas Polrestabes itu mengungkapkan, dari jumlah tersebut baru 61 orang anak yang telah dimintai keterangannya untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
Menurutnya, karena korban masih dibawah umur maka penyidik melakukan pemeriksaan tidak di Mapolresta Sukabumi.
“Diperiksanya juga tidak di polres. Pemeriksaan didampingi polwan PPA, psikolog, dan dokter. Selain itu korban diberi mainan, diberi coklat dan permen, ini kan supaya anak tidak takut (saat pemeriksaan),” ungkapnya.
Hari mengatakan, untuk tersangka kini sudah mulai memasuki tes kejiwaan oleh dokter dan psikolog Polda Jabar dan psikolog independen.
Namun khusus saat ini, pihaknya belum terlalu fokus terhadap pemeriksaa tersangka lantaran masih banyak korban yang memerlukan penanganan lanjutan. “Kami masih khawatir terhadap korban, mengingat masih ada korban yang anusnya masih terluka,” pungkasnya.
“Sampai hari ini sudah ada 89 orang tua korban yang melapor dengan datang langsung ke Mapolresta Sukabumi,” kata Kapolresta Sukabumi, AKBP Hari Santoso.
Mantan Kasatlantas Polrestabes itu mengungkapkan, dari jumlah tersebut baru 61 orang anak yang telah dimintai keterangannya untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
Menurutnya, karena korban masih dibawah umur maka penyidik melakukan pemeriksaan tidak di Mapolresta Sukabumi.
“Diperiksanya juga tidak di polres. Pemeriksaan didampingi polwan PPA, psikolog, dan dokter. Selain itu korban diberi mainan, diberi coklat dan permen, ini kan supaya anak tidak takut (saat pemeriksaan),” ungkapnya.
Hari mengatakan, untuk tersangka kini sudah mulai memasuki tes kejiwaan oleh dokter dan psikolog Polda Jabar dan psikolog independen.
Namun khusus saat ini, pihaknya belum terlalu fokus terhadap pemeriksaa tersangka lantaran masih banyak korban yang memerlukan penanganan lanjutan. “Kami masih khawatir terhadap korban, mengingat masih ada korban yang anusnya masih terluka,” pungkasnya.
(lns)