Petugas PDAM gadungan gasak harta senilai Rp60 juta
A
A
A
Sindonews.com - Aksi pencurian dengan modus menyamar sebagai petugas salah satu instansi masih marak terjadi. Hari ini, Haryanto Simanda (43), warga Jalan Pringgading No 58 RT 1/2 Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, melaporkan aksi kejahatan bermodus tersebut ke Mapolsek Semarang Tengah, Kota Semarang.
Saat ditemui di Mapolsek, Haryanto mengatakan kejadian tersebut dialami Erna Lesawati (78), ibu kandungnya. Saat itu, Erna yang tinggal bersama dirinya didatangi oleh seorang laki-laki yang mengenakan seragam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tujuannya untuk melakukan pengecekan terhadap meteran di rumah tersebut.
"Menurut cerita Ibu saya, dia mengaku didatangi seorang petugas yang mengaku dari PDAM lengkap dengan seragamnya untuk mengecek meteran. Karena merasa yakin, Ibu saya kemudian membukakan pintu rumah," kata Haryanto saat melaporkan kejadian tersebut.
Lebih lanjut Haryanto menceritakan, pelaku yang melakukan pengecekan di meteran PDAM rumah itu kemudian mengatakan jika meteran yang ada telah rusak dan tidak benar. "Setelah itu tanpa sepengetahuan Ibu saya, masuk dua orang tak dikenal lainnya yang memepet Ibu saya ke pojokan rumah tempat meteran PDAM itu. Setelah itu, ketiga orang itu mengancam Ibu saya dengan sebilah pipa besi," imbuhnya.
Saat itulah ketiga pelaku memaksa Erna untuk menunjukkan tempat penyimpanan uang serta barang-barang berharga lainnya. Karena ketakutan dan hanya sendirian di rumah, Erna akhirnya menunjukkannya. "Ibu saya dipaksa dan diancam sehingga ketakutan, akhirnya Ibu menunjukkan di mana dia menyimpan uang serta perhiasan lainnya," paparnya.
Para pelaku berhasil membawa kabur uang Rp30 juta yang ada di rumah itu. Tidak hanya itu, pelaku juga berhasil mengambil sejumlah perhiasan berupa empat cincin emas seberat 24 gram, satu kalung emas seberat 15 gram dan Handphone Samsung Galaxy Tab. "Jika ditotal, kerugian semuanya mencapai Rp60 juta," pungkas Haryanto.
Kasus tersebut ternyata tidak hanya dialami oleh Haryanto. Dalam beberapa bulan terakhir, Polsek Semarang tengah menerima laporan kejadian dengan modus serupa sebanyak tiga kali.
"Ada tiga orang yang sudah laporan kasus yang sama, yakni didatangi oleh pelaku yang mengaku dari instansi terkait seperti PDAM dan PLN. Modusnya ya ingin mengecek meteran dari rumah-rumah itu,” kata seorang anggoa polisi Polsek Semarang Tengah.
Sementara itu, Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Syaebani mengatakan pihaknya menyesalkan peristiwa itu. "Yang jelas itu bukan pegawai resmi kami. Namun mengenai pelaku yang menggunakan seragam PDAM, tentu itu akan menjadi bahan evaluasi kami dan pengecekan," ujarnya.
"Semua petugas kami dilengkapi dengan seragam dan identitas yang ditandatangi direksi. Jika tidak menggunakan hal itu, maka masyarakat boleh menolak mereka," pungkasnya.
Saat ditemui di Mapolsek, Haryanto mengatakan kejadian tersebut dialami Erna Lesawati (78), ibu kandungnya. Saat itu, Erna yang tinggal bersama dirinya didatangi oleh seorang laki-laki yang mengenakan seragam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Tujuannya untuk melakukan pengecekan terhadap meteran di rumah tersebut.
"Menurut cerita Ibu saya, dia mengaku didatangi seorang petugas yang mengaku dari PDAM lengkap dengan seragamnya untuk mengecek meteran. Karena merasa yakin, Ibu saya kemudian membukakan pintu rumah," kata Haryanto saat melaporkan kejadian tersebut.
Lebih lanjut Haryanto menceritakan, pelaku yang melakukan pengecekan di meteran PDAM rumah itu kemudian mengatakan jika meteran yang ada telah rusak dan tidak benar. "Setelah itu tanpa sepengetahuan Ibu saya, masuk dua orang tak dikenal lainnya yang memepet Ibu saya ke pojokan rumah tempat meteran PDAM itu. Setelah itu, ketiga orang itu mengancam Ibu saya dengan sebilah pipa besi," imbuhnya.
Saat itulah ketiga pelaku memaksa Erna untuk menunjukkan tempat penyimpanan uang serta barang-barang berharga lainnya. Karena ketakutan dan hanya sendirian di rumah, Erna akhirnya menunjukkannya. "Ibu saya dipaksa dan diancam sehingga ketakutan, akhirnya Ibu menunjukkan di mana dia menyimpan uang serta perhiasan lainnya," paparnya.
Para pelaku berhasil membawa kabur uang Rp30 juta yang ada di rumah itu. Tidak hanya itu, pelaku juga berhasil mengambil sejumlah perhiasan berupa empat cincin emas seberat 24 gram, satu kalung emas seberat 15 gram dan Handphone Samsung Galaxy Tab. "Jika ditotal, kerugian semuanya mencapai Rp60 juta," pungkas Haryanto.
Kasus tersebut ternyata tidak hanya dialami oleh Haryanto. Dalam beberapa bulan terakhir, Polsek Semarang tengah menerima laporan kejadian dengan modus serupa sebanyak tiga kali.
"Ada tiga orang yang sudah laporan kasus yang sama, yakni didatangi oleh pelaku yang mengaku dari instansi terkait seperti PDAM dan PLN. Modusnya ya ingin mengecek meteran dari rumah-rumah itu,” kata seorang anggoa polisi Polsek Semarang Tengah.
Sementara itu, Humas PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Syaebani mengatakan pihaknya menyesalkan peristiwa itu. "Yang jelas itu bukan pegawai resmi kami. Namun mengenai pelaku yang menggunakan seragam PDAM, tentu itu akan menjadi bahan evaluasi kami dan pengecekan," ujarnya.
"Semua petugas kami dilengkapi dengan seragam dan identitas yang ditandatangi direksi. Jika tidak menggunakan hal itu, maka masyarakat boleh menolak mereka," pungkasnya.
(zik)