Warga rebutan kotoran sapi berkaki lima
A
A
A
Sindonews.com - Setelah dihebohkan dengan kaki berkaki lima, warga Dusun Jagang, Rt 3/5, Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, berduyun-duyun mendatangi lokasi tempat sapi digembalakan.
Tidak hanya penasaran, warga yang datang pun kadang rebutan mengambil kotoran sapi. Namun begitu, belum diketahui untuk apa kotoran itu dibawa pulang, dan kenapa warga rela rebutan kotoran sapi.
"Karena dianggap unik, banyak warga yang rebutan kotoran sapi ini," ujar Joko Ciu, pengembala sapi, saat ditemui di Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (5/5/2014).
Ditambahkan dia, sebelumnya juga ada yang datang ingin membeli sapi tersebut dengan harga tinggi. Namun masih belum diberikan oleh Kristanto, pemilik sapi. Sebab ibu sapi tersebut, yang juga berkaki lima, dijual yang harga yang jauh lebih tinggi.
"Dulu ibunya laku terjual dengan harga Rp120 juta. Ini baru ada yang berani menawar Rp50 juta, tapi belum dikasih," jelasnya.
Diceritakan Joko, sejak sapi itu berkaki lima, tabiatnya berubah. Sapi yang digembalakannya tersebut sepertinya mengetahui memiliki keanehan. Sehingga, lebih senang menyendiri dan mencari makan di pinggir aliran sungai Bengawan Solo.
"Sebelum kaki satunya keluar, sapi ini berbaur dengan sapi-sapi lainnya. Tapi saat kaki kelimannya keluar, sapi ini seperti punya perasaan. Sapi ini lebih banyak menghindar dan tak mau berbaur dengan sapi lainnya. Dan kalau kaki kelimannya disentuh, sapi ini akan marah seperti tersinggung," pungkasnya.
Tidak hanya penasaran, warga yang datang pun kadang rebutan mengambil kotoran sapi. Namun begitu, belum diketahui untuk apa kotoran itu dibawa pulang, dan kenapa warga rela rebutan kotoran sapi.
"Karena dianggap unik, banyak warga yang rebutan kotoran sapi ini," ujar Joko Ciu, pengembala sapi, saat ditemui di Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (5/5/2014).
Ditambahkan dia, sebelumnya juga ada yang datang ingin membeli sapi tersebut dengan harga tinggi. Namun masih belum diberikan oleh Kristanto, pemilik sapi. Sebab ibu sapi tersebut, yang juga berkaki lima, dijual yang harga yang jauh lebih tinggi.
"Dulu ibunya laku terjual dengan harga Rp120 juta. Ini baru ada yang berani menawar Rp50 juta, tapi belum dikasih," jelasnya.
Diceritakan Joko, sejak sapi itu berkaki lima, tabiatnya berubah. Sapi yang digembalakannya tersebut sepertinya mengetahui memiliki keanehan. Sehingga, lebih senang menyendiri dan mencari makan di pinggir aliran sungai Bengawan Solo.
"Sebelum kaki satunya keluar, sapi ini berbaur dengan sapi-sapi lainnya. Tapi saat kaki kelimannya keluar, sapi ini seperti punya perasaan. Sapi ini lebih banyak menghindar dan tak mau berbaur dengan sapi lainnya. Dan kalau kaki kelimannya disentuh, sapi ini akan marah seperti tersinggung," pungkasnya.
(san)