Menyelam dikedalaman 25 meter nelayan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Seorang nelayan, warga Desa Raja, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dilaporkan tewas tenggelam di laut. Peristiwa nahas tersebut terjadi saat korban menyelam dikedalaman 25 meter.
Sementara keluarga korban tidak percaya jika korban tewas karena tenggelam, melainkan dibunuh oleh rekan-rekannya di kapal. Hingga kini, Tim SAR Gabungan dan keluarga korban masih terus melakukan pencarian mayat korban.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, korban yang diketahui bernama Marwan, pertama tenggelam di perairan laut Basiang, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.
Saat melakukan penyelaman, korban tidak menggunakan tabung gas, melainkan menggunakan alat tradisional berupa selang kompresor. Fatalnya, penyelaman ini hanya dilakukan seorang diri. Sementara sembilan ABK hanya menunggu di atas kapal.
Pihak keluarga menduga, korban tewas sengaja dibunuh oleh rekan-rekan satu kapalnya. Dimana saat korban berada di kedalaman 25 meter, selang kompresor dimatikan dan korban kehabisan oksigen.
Namun, pihak kepolisian dari Polsek Ponrang membantah dugaan tersebut. Berdasarkan keterangan sembilan ABK yang ditahan di Polsek Ponrang, korban tewas karena ceroboh, tidak mengikat kuat pemberat ditubuh dan selang kompresor.
Akibatnya, saat korban terjun ke laut dan melakukan penyelaman, korban diseret arus di bawah laut yang deras, sehingga pemberat serta selang kompresor lepas dari tubuh korban.
Sementara itu, pencarian korban melibatkan sanak keluarga. Nenek korban yang ikut melakukan pencarian tampak histeris di atas kapal. Dia berharap, jasad cucunya segera ditemukan meski kondisinya sudah jadi mayat.
Sementara keluarga korban tidak percaya jika korban tewas karena tenggelam, melainkan dibunuh oleh rekan-rekannya di kapal. Hingga kini, Tim SAR Gabungan dan keluarga korban masih terus melakukan pencarian mayat korban.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, korban yang diketahui bernama Marwan, pertama tenggelam di perairan laut Basiang, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.
Saat melakukan penyelaman, korban tidak menggunakan tabung gas, melainkan menggunakan alat tradisional berupa selang kompresor. Fatalnya, penyelaman ini hanya dilakukan seorang diri. Sementara sembilan ABK hanya menunggu di atas kapal.
Pihak keluarga menduga, korban tewas sengaja dibunuh oleh rekan-rekan satu kapalnya. Dimana saat korban berada di kedalaman 25 meter, selang kompresor dimatikan dan korban kehabisan oksigen.
Namun, pihak kepolisian dari Polsek Ponrang membantah dugaan tersebut. Berdasarkan keterangan sembilan ABK yang ditahan di Polsek Ponrang, korban tewas karena ceroboh, tidak mengikat kuat pemberat ditubuh dan selang kompresor.
Akibatnya, saat korban terjun ke laut dan melakukan penyelaman, korban diseret arus di bawah laut yang deras, sehingga pemberat serta selang kompresor lepas dari tubuh korban.
Sementara itu, pencarian korban melibatkan sanak keluarga. Nenek korban yang ikut melakukan pencarian tampak histeris di atas kapal. Dia berharap, jasad cucunya segera ditemukan meski kondisinya sudah jadi mayat.
(san)