Penembakan Pentolan Kotikam sudah direncanakan
A
A
A
Sindonews.com - Aksi penembakan terhadap salah satu pentolan LSM Kotikam (Komando Inti Keamanan) Yogyakarta Harun Al Rasyid diduga sudah direncanakan sebelumnya.
Karena selain dilakukan dalam jarak dekat para pelaku juga sudah mengetahui posisi keberadaan korbannya pada saat kejadian.
Dosen Sosiologi Kriminal dari Universitas Gajah Mada (UGM) Suprapto menilai pelaku dalam kasus itu sudah merencanakan aksinya dengan korban sudah dijadikan sebagai target sasaran.
Dia melihat pelaku penembakan itu dimungkinkan tidak lepas dari posisi maupun latar belakang korban di masa lalu.
"Dia (korban) sudah dijadikan sasaran target, untuk menelusuri pelakunya peluru itu harus diperiksa betul," ujarnya Jumat (2/5/2014).
Sementara itu Polres Sleman yang menangani kasus penembakan ini telah memeriksa para saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.
"Ada enam orang saksi yang sudah diperiksa, untuk korban belum dapat dimintai keterangan," ungkap Kasatreskrim Polres Sleman AKP Alaal Prasetyo.
Sebelumnya penembakan itu terjadi pada Kamis malam 1 Mei 2014, sekira pukul 23.30 WIB. Waktu itu Mbah Harun bersama seorang teman wanita datang ke lokasi dengan mobil.
Setelah memarkirkan mobil, keduanya tidak langsung turun. Saat itu pula, dari keterangan saksi ada dua orang yang datang ke lokasi dan menuju pintu masuk.
Sekira 15 menit kemudian ada satu orang pelaku lewat lorong sebelah utara kafe dan menuju mobil korban.
Pelaku melakukan penembakan sebanyak dua kali ke arah pintu samping kanan dan kaca belakang. Setelah kejadian itu, pelaku pun langsung melarikan diri.
Dari pemeriksaan di TKP ditemukan dua longsong peluru baru dan satu selongsong lama. Belum diketahui, pelaku datang menggunakan mobil maupun motor. Kasus itu pun dalam penanganan Polres Sleman dengan backup dari Polda DIY.
Karena selain dilakukan dalam jarak dekat para pelaku juga sudah mengetahui posisi keberadaan korbannya pada saat kejadian.
Dosen Sosiologi Kriminal dari Universitas Gajah Mada (UGM) Suprapto menilai pelaku dalam kasus itu sudah merencanakan aksinya dengan korban sudah dijadikan sebagai target sasaran.
Dia melihat pelaku penembakan itu dimungkinkan tidak lepas dari posisi maupun latar belakang korban di masa lalu.
"Dia (korban) sudah dijadikan sasaran target, untuk menelusuri pelakunya peluru itu harus diperiksa betul," ujarnya Jumat (2/5/2014).
Sementara itu Polres Sleman yang menangani kasus penembakan ini telah memeriksa para saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.
"Ada enam orang saksi yang sudah diperiksa, untuk korban belum dapat dimintai keterangan," ungkap Kasatreskrim Polres Sleman AKP Alaal Prasetyo.
Sebelumnya penembakan itu terjadi pada Kamis malam 1 Mei 2014, sekira pukul 23.30 WIB. Waktu itu Mbah Harun bersama seorang teman wanita datang ke lokasi dengan mobil.
Setelah memarkirkan mobil, keduanya tidak langsung turun. Saat itu pula, dari keterangan saksi ada dua orang yang datang ke lokasi dan menuju pintu masuk.
Sekira 15 menit kemudian ada satu orang pelaku lewat lorong sebelah utara kafe dan menuju mobil korban.
Pelaku melakukan penembakan sebanyak dua kali ke arah pintu samping kanan dan kaca belakang. Setelah kejadian itu, pelaku pun langsung melarikan diri.
Dari pemeriksaan di TKP ditemukan dua longsong peluru baru dan satu selongsong lama. Belum diketahui, pelaku datang menggunakan mobil maupun motor. Kasus itu pun dalam penanganan Polres Sleman dengan backup dari Polda DIY.
(sms)