Waspada siklus 4 tahun Merapi

Rabu, 30 April 2014 - 11:57 WIB
Waspada siklus 4 tahun...
Waspada siklus 4 tahun Merapi
A A A
Sindonews.com - Warga lereng Gunung Merapi, di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebagian mulai tidak mempercayai siklus tiga-empat tahunan gunung Merapi. Karena, beberapa kali gunung ini bergejolak.

Dari catatan wartawan, Gunung itu sudah meletus dengan skala kecil pada tahun 2014 sebanyak tiga letusan itu menyebabkan beberapa Kecamatan di barat daya dan barat laut gunung mengalami dampak serius.

Mulai dari hujan abu, kerikil, hingga dampak psikologis bagi warga yang tinggal di lereng gunung. Dampak psikologis, muncul karena warga trauma dengan letusan gunung Merapi, yang membuat ratusan rumah porak-poranda.

Selain itu, korban jiwa yang jatuh dalam musibah musiman itu juga sangatlah banyak. Namun, ketidakpercayaan warga yang ada di lereng Merapi dengan rentang letusan tiga-empat tahunan itu pupus sudah.

Ketidakpercayaan warga itu hilang setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogja, meningkatkan status gunung itu dari aktif normal menjadi waspada.

Kenaikan status itu, menurut Kepala BPPTK Jogja Subandriyo, dilakukan karena dalam waktu beberapa hari terakhir, gunung itu mulai meningkat aktivitasnya dibandingkan dengan biasanya.

Dari data BPPTK Jogja, sejak 20 April lalu, telah terjadi gempa guguran sebanyak 37 kali, multiphase 13 kali. Selain itu terjadi pula gempa hembusan sebanyak 14 kali, gempa tektonik 24 kali dan gempa frekuensi rendah sebanyak 29 kali.

Peningkatan aktivitas yang tercatat itu, sekaligus mematahkan kepercayaan warga. Bahkan banyak warga yang menilai aktivitas itu juga bukti dari Merapi yang selalu menepati janjinya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1096 seconds (0.1#10.140)