TNI pastikan insiden Virgin Air bukan pembajakan
A
A
A
Sindonews.com - TNI memastikan jika insiden pesawat Virgin Australia (VA041) rute Brisbane - Denpasar, Bali bukan merupakan pembajakan melainkan sebuah insiden penerbangan biasa.
Komandan Lanud Ngurah Rai, Bali Kolonel Pnb TNI AU Kolonel Pnb Sugiharto Prapto W mengatakan, awalnya laporan yang disampaikan pilot pesawat yang menekan tombol "Hijack" sehingga sinyal itu ditangkap air traffic control (ATC) baik di Tower Bandara Makassar maupun Bali.
Karena sepenuhnya wewenang yang mengeluarkan "Hijack" bahwa dalam pesawat ada pembajakan itu sepenuhnya pada kru pilot, sehingga TNI melakukan langkah penanganan layaknya prosedur pembajakan.
Mengingat ulah Matt yang berusaha masuk ke dalam ruangan cockpit dengan menggedor-gedor pintu sekat pilot, dinilai sudah membahayakan keamanan penerbangan.
Menurut dia, mungkin salah satu prosedur awak pesawat mengeluarkan sinyal distress yang menandakan pesawat dalam bahaya atau terjadi pembajakan.
"Kita butuh waktu hanya 40 menit untuk penanganan, itu kita lakukan, karena komunikasi terputus," kata dia.
Yang pasti, seluruh penumpang dalam kondisi selamat dan tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
"Sekali lagi, apa yang kami laksanakan untuk menindaklanjuti informasi yang kami terima dari pesawat yang mengeluarkan "Hijact" atau tanda pembajakan pesawat," timpalnya.
Hal sama ditegaskan Kepala Penerangan Kapendam Kodam IX Udayana Mayor Wing Handoko yang melihat, peristiwa itu sebagai insiden biasa dalam penerbangan.
"Kalau pembajakan, biasanya pelaku meminta pilot untuk berbelok arah atau turun tidak sesuai rute penerbangan," tandasnya.
Komandan Lanud Ngurah Rai, Bali Kolonel Pnb TNI AU Kolonel Pnb Sugiharto Prapto W mengatakan, awalnya laporan yang disampaikan pilot pesawat yang menekan tombol "Hijack" sehingga sinyal itu ditangkap air traffic control (ATC) baik di Tower Bandara Makassar maupun Bali.
Karena sepenuhnya wewenang yang mengeluarkan "Hijack" bahwa dalam pesawat ada pembajakan itu sepenuhnya pada kru pilot, sehingga TNI melakukan langkah penanganan layaknya prosedur pembajakan.
Mengingat ulah Matt yang berusaha masuk ke dalam ruangan cockpit dengan menggedor-gedor pintu sekat pilot, dinilai sudah membahayakan keamanan penerbangan.
Menurut dia, mungkin salah satu prosedur awak pesawat mengeluarkan sinyal distress yang menandakan pesawat dalam bahaya atau terjadi pembajakan.
"Kita butuh waktu hanya 40 menit untuk penanganan, itu kita lakukan, karena komunikasi terputus," kata dia.
Yang pasti, seluruh penumpang dalam kondisi selamat dan tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
"Sekali lagi, apa yang kami laksanakan untuk menindaklanjuti informasi yang kami terima dari pesawat yang mengeluarkan "Hijact" atau tanda pembajakan pesawat," timpalnya.
Hal sama ditegaskan Kepala Penerangan Kapendam Kodam IX Udayana Mayor Wing Handoko yang melihat, peristiwa itu sebagai insiden biasa dalam penerbangan.
"Kalau pembajakan, biasanya pelaku meminta pilot untuk berbelok arah atau turun tidak sesuai rute penerbangan," tandasnya.
(sms)