Ini curhatan penyedia jasa seks di twitter
A
A
A
Sindonews.com – Pasca ramai diberitakan di berbagai media massa, sejumlah akun penyedia jasa seks melalui media social twitter sudah non aktif.
Dari penelusuran, ada sebuah akun milik Audrey yang bernama @fuckaudreey yang berkicau soal kasus jasa seks yang kini sudah mulai menjadi buah bibir.
“Diangkat di berita penjajaan jasa prostitusi di twitter dan polisi mau "menyelidiki lebih lanjut". Apanya yang perlu diselidiki? Client butuh seks, kami sediakan. Ga perlu pake germo. Instan. Ga pake ribet,” tulis akun tersebut.
Dalam Kultwit-nya, Audrey menilai jika profesi sepertinya tidak dilarang. Bahkan menurutnya, tidak ada pasal yang melarang mengenai prostitusi.
“Trus yang "penegak hukum" mau itu apa? Cowok nyari cewek di bar? Atau macarin cewek beliin barang" mahal in exchange for sex?,” bebernya.
Audrey menganggap jika pelaku prostitusi sangan dibutuhkan terutama bagi para pria. “Emang moral orang Indonesia aja yang udah bobrok. Naif. Kami di sini cuma menyediakan jasa. Toh kalo emg masyarakat ngerasa prostitusi di twitter ga sesuai moral org Indonesia, ga bakal ada bisyar yg followersnya sampe ratusan ribu,” jelasnya.
Dalam tulisannya itu pun Audrey menyoroti soal penyedia jasa prostitusi yang sudah mulai diselidiki oleh pihak kepolisian. Dia menilai, tak sepatutnya penegak hukum melakukan penyelidikan terhadap penyedia jasa sepertinya.
“Kalo polisi udah "menyelidiki" tt ini, trus mereka mau ngapain coba? Mau lacak ip adress bisyar trus ditangkep-tangkepin? Atas dasar hukum apa? Pasal yang mana? Kami ga menyalahi hukum kok. Daripada kalian buang-buang waktu mantengin akun bisyar, mending gunain waktu kalian buat nangkepin bandar narkoba dan koruptor,” terangnya.
Diakhir-akhir kultwit-nya, Audrey berharap ada penyedia jasa lainnya yang berani berbicara untuk memberi ‘pembenaran’ terhadap prostitus melalui twitter.
“Harus ada orang yang stand up tentang masalah ini. Bisyar" yang lain pada ketakutan disorot berita. Pada protect dan deactivate account. Jujur, audrey juga takut. Tapi kalo bukan audrey, siapa lagi yang bakal nunjukin apa yang salah dengan fenomena ini?,” katanya.
Pada penutupnya, Audrey juga mengaku saat ini masih takut untuk membuka jasa seksnya ke public. Dan untuk sementara akun miliknya dinonaktifkan.
“Sehubungan dengan keamanan audrey, audrey closed bo sampe waktu yang tidak ditentukan. Terima kasih atas waktu anda,” tutupnya.
Dari penelusuran, ada sebuah akun milik Audrey yang bernama @fuckaudreey yang berkicau soal kasus jasa seks yang kini sudah mulai menjadi buah bibir.
“Diangkat di berita penjajaan jasa prostitusi di twitter dan polisi mau "menyelidiki lebih lanjut". Apanya yang perlu diselidiki? Client butuh seks, kami sediakan. Ga perlu pake germo. Instan. Ga pake ribet,” tulis akun tersebut.
Dalam Kultwit-nya, Audrey menilai jika profesi sepertinya tidak dilarang. Bahkan menurutnya, tidak ada pasal yang melarang mengenai prostitusi.
“Trus yang "penegak hukum" mau itu apa? Cowok nyari cewek di bar? Atau macarin cewek beliin barang" mahal in exchange for sex?,” bebernya.
Audrey menganggap jika pelaku prostitusi sangan dibutuhkan terutama bagi para pria. “Emang moral orang Indonesia aja yang udah bobrok. Naif. Kami di sini cuma menyediakan jasa. Toh kalo emg masyarakat ngerasa prostitusi di twitter ga sesuai moral org Indonesia, ga bakal ada bisyar yg followersnya sampe ratusan ribu,” jelasnya.
Dalam tulisannya itu pun Audrey menyoroti soal penyedia jasa prostitusi yang sudah mulai diselidiki oleh pihak kepolisian. Dia menilai, tak sepatutnya penegak hukum melakukan penyelidikan terhadap penyedia jasa sepertinya.
“Kalo polisi udah "menyelidiki" tt ini, trus mereka mau ngapain coba? Mau lacak ip adress bisyar trus ditangkep-tangkepin? Atas dasar hukum apa? Pasal yang mana? Kami ga menyalahi hukum kok. Daripada kalian buang-buang waktu mantengin akun bisyar, mending gunain waktu kalian buat nangkepin bandar narkoba dan koruptor,” terangnya.
Diakhir-akhir kultwit-nya, Audrey berharap ada penyedia jasa lainnya yang berani berbicara untuk memberi ‘pembenaran’ terhadap prostitus melalui twitter.
“Harus ada orang yang stand up tentang masalah ini. Bisyar" yang lain pada ketakutan disorot berita. Pada protect dan deactivate account. Jujur, audrey juga takut. Tapi kalo bukan audrey, siapa lagi yang bakal nunjukin apa yang salah dengan fenomena ini?,” katanya.
Pada penutupnya, Audrey juga mengaku saat ini masih takut untuk membuka jasa seksnya ke public. Dan untuk sementara akun miliknya dinonaktifkan.
“Sehubungan dengan keamanan audrey, audrey closed bo sampe waktu yang tidak ditentukan. Terima kasih atas waktu anda,” tutupnya.
(lns)