Pemkab Garut janji bangun rumah warga Cimareme
Pemkab Garut janji bangun rumah warga Cimareme
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berjanji akan memperhatikan nasib warga Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.
Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengatakan, pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan dinas terkait perihal nasib 53 warga, dari 13 kepala keluarga (KK) yang telah tinggal di pengungsian selama tujuh bulan.
“Kami akan mencoba berdiskusi dengan dinas terkait,” kata Helmi menjanjikan, kepada wartawan, Senin (21/4/2014).
Menurut Helmi, permasalahan yang dihadapi oleh warga Kampung Cimareme harus dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Garut, serta Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Garut.
“Nanti Dinsosnakertrans akan menyiapkan keperluan logistik untuk warga, sementara untuk rencana relokasi atau bantuan rumah, akan dikerjakan oleh Distarkim Garut,” tukasnya.
Sementara itu, Odin Safaat (40), korban kebakaran di Kampung Cimareme berharap, pemerintah dapat segera merelokasi dan membangunkan rumah yang sederhana untuk mereka. Warga sangat mengharapkan bantuan berupa rumah meski hanya terbuat dari kayu dan bambu.
“Tidak apa-apa jika pemerintah hanya membuatkan rumah untuk kami dari bahan material kayu dan bambu. Kami sangat memerlukan tempat tinggal untuk berteduh setiap hari. Kasihan anak-anak dan para orangtua jika harus tetap tinggal di tenda. Sampai kapan nasib kami akan terkatung-katung seperti ini?” tanyanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 53 jiwa dari 13 kepala keluarga (KK) di Kampung Cimareme, RT25/06, tinggal di tenda pengungsian selama tujuh bulan.
Puluhan warga yang terdiri dari anak-anak dan para orang tua ini terpaksa menetap di tenda, karena rumah mereka ludes dalam peristiwa kebakaran, pada September 2013.
Baca juga:
Korban kebakaran Cimareme melahirkan di tenda pengungsian
Di pengungsian, warga Cimareme makan singkong & ubi
7 bulan, warga Cimareme tinggal di pengungsian
Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengatakan, pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan dinas terkait perihal nasib 53 warga, dari 13 kepala keluarga (KK) yang telah tinggal di pengungsian selama tujuh bulan.
“Kami akan mencoba berdiskusi dengan dinas terkait,” kata Helmi menjanjikan, kepada wartawan, Senin (21/4/2014).
Menurut Helmi, permasalahan yang dihadapi oleh warga Kampung Cimareme harus dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Garut, serta Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Garut.
“Nanti Dinsosnakertrans akan menyiapkan keperluan logistik untuk warga, sementara untuk rencana relokasi atau bantuan rumah, akan dikerjakan oleh Distarkim Garut,” tukasnya.
Sementara itu, Odin Safaat (40), korban kebakaran di Kampung Cimareme berharap, pemerintah dapat segera merelokasi dan membangunkan rumah yang sederhana untuk mereka. Warga sangat mengharapkan bantuan berupa rumah meski hanya terbuat dari kayu dan bambu.
“Tidak apa-apa jika pemerintah hanya membuatkan rumah untuk kami dari bahan material kayu dan bambu. Kami sangat memerlukan tempat tinggal untuk berteduh setiap hari. Kasihan anak-anak dan para orangtua jika harus tetap tinggal di tenda. Sampai kapan nasib kami akan terkatung-katung seperti ini?” tanyanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 53 jiwa dari 13 kepala keluarga (KK) di Kampung Cimareme, RT25/06, tinggal di tenda pengungsian selama tujuh bulan.
Puluhan warga yang terdiri dari anak-anak dan para orang tua ini terpaksa menetap di tenda, karena rumah mereka ludes dalam peristiwa kebakaran, pada September 2013.
Baca juga:
Korban kebakaran Cimareme melahirkan di tenda pengungsian
Di pengungsian, warga Cimareme makan singkong & ubi
7 bulan, warga Cimareme tinggal di pengungsian
(san)
Explore More