Geografis mendukung, Jabar lokasi favorit pembuangan mayat
A
A
A
Sindonews.com - Wilayah Jawa Barat (Jabar) ternyata menjadi titik favorit aksi pembuangan mayat. Fakta itu terbaca dari maraknya kasus pembunuhan dan pembuangan mayat di Jabar. Mengapa?
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, mengakui mengenai fenomena tersebut. Pasalnya, para pelaku yang rata-rata sudah merencanakan aksinya memanfaatkan Jabar dari sisi geografisnya.
“Jabar ini memang luas wilayahnya. Dan kondisi geografisnya mendukung untuk membuang mayat. Seperti di perbukitan, sungai, atau jurang-jurang yang cukup dalam,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (18/4/2014).
Dalam kesempatan itu, Martinus pun merasa prihatin atas banyaknya aksi kejahatan brutal yang bahkan menimbulkan korban tewas lebih dari satu orang.
Pihaknya berharap, tokoh masyarakat dan tokoh agama bisa aktif dalam melakukan pencegahan dan penyuluhan kepada masyarakat dari segi pengetahuan, mental dan agama.
“Tokoh masyarakat dan tokoh agama diharapkan bisa memberi arahan kepada masyarakat, mana yang benar dan tidak. Tentu kami prihatin kenapa begitu gampangnya menghilangkan nyawa seseorang. Hidup itu adalah anugerah dari tuhan,” tuturnya.
Seperti diketahui, terdapat delapan kasus pembunuhan yang terjadi sejak Maret hingga pertengahan April ini. Dari beberapa kasus, mayat korban pembunuhan banyak yang dibuang di daerah-daerah terpencil di Jabar.
Baca juga:
Dua bulan, delapan pembunuhan sadis terjadi di Jabar
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, mengakui mengenai fenomena tersebut. Pasalnya, para pelaku yang rata-rata sudah merencanakan aksinya memanfaatkan Jabar dari sisi geografisnya.
“Jabar ini memang luas wilayahnya. Dan kondisi geografisnya mendukung untuk membuang mayat. Seperti di perbukitan, sungai, atau jurang-jurang yang cukup dalam,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (18/4/2014).
Dalam kesempatan itu, Martinus pun merasa prihatin atas banyaknya aksi kejahatan brutal yang bahkan menimbulkan korban tewas lebih dari satu orang.
Pihaknya berharap, tokoh masyarakat dan tokoh agama bisa aktif dalam melakukan pencegahan dan penyuluhan kepada masyarakat dari segi pengetahuan, mental dan agama.
“Tokoh masyarakat dan tokoh agama diharapkan bisa memberi arahan kepada masyarakat, mana yang benar dan tidak. Tentu kami prihatin kenapa begitu gampangnya menghilangkan nyawa seseorang. Hidup itu adalah anugerah dari tuhan,” tuturnya.
Seperti diketahui, terdapat delapan kasus pembunuhan yang terjadi sejak Maret hingga pertengahan April ini. Dari beberapa kasus, mayat korban pembunuhan banyak yang dibuang di daerah-daerah terpencil di Jabar.
Baca juga:
Dua bulan, delapan pembunuhan sadis terjadi di Jabar
(rsa)