'Dikadali', Caleg Gerindra rusak kantor Kecamatan
A
A
A
Sindonews.com - Merasa suaranya dicuri, seorang Caleg DPRD II dari Partai Gerindra beserta massa-nya mengamuk di Kantor Kecamatan Rengasdengklok, Karawang.
Selain merusak kantor kecamatan, aksi Caleg dari Dapil II beserta massa-nya tersebut juga merusak sejumlah logistik Pemilu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi brutal caleg bernama Enen Saputra itu terjadi pada Selasa 15 April 2014 petang. Saat itu, Enen yang memang tak puas dengan raihan suara minim, tiba-tiba mendatangi Kantor Kecamatan Rengasdengklok bersama puluhan pendukungnya.
Tanpa banyak bicara, Enen beserta massa-nya langsung membabi buta, hingga merusak beberapa bagian kantor kecamatan dan sejumlah kotak suara.
"Dia (Enen), ngamuk karena merasa raihan suaranya dimanipulasi oleh Ketua PAC Partai Gerindra Rengasdengklok, Ade Sohadi, yang dialihkan ke caleg lain dari partai yang sama," ujar salah seorang staf Kecamatan Rengasdengklok, yang namanya enggan disebutkan, Rabu (16/4/2014).
Dijelaskannya, saat itu kebetulan Ketua PAC Partai Gerindra Rengasdengklok sedang berada di Kantor Kecamatan Rengasdengklok.
Berdasarkan pantauan SINDO di lokasi, aksi amuk caleg dan massa nya itu berlangsung cepat. Warga beserta anggota PPK juga staf kecamatan yang saat itu berada di lokasi, tak bisa berbuat apa-apa, lantaran takut menjadi sasaran amuk tersebut.
Aksi amuk caleg dan massa nya juga berlangsung tanpa adanya pengamanan dari aparat kepolisian. Polisi baru tiba di lokasi setelah aksi mereda.
Sementara itu, Ketua PAC Partai Gerindra Rengasdengklok Ade Sohadi mengatakan, seharusnya aksi tersebut tak perlu terjadi. "Ini masalah internal partai. Harusnya yang bersangkutan bisa menahan diri dan menyelesaikan masalah tersebut di internal partai," ujarnya.
Baca juga:
Kesal tak dicoblos, Caleg PKB bongkar belasan rumah warga
Selain merusak kantor kecamatan, aksi Caleg dari Dapil II beserta massa-nya tersebut juga merusak sejumlah logistik Pemilu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi brutal caleg bernama Enen Saputra itu terjadi pada Selasa 15 April 2014 petang. Saat itu, Enen yang memang tak puas dengan raihan suara minim, tiba-tiba mendatangi Kantor Kecamatan Rengasdengklok bersama puluhan pendukungnya.
Tanpa banyak bicara, Enen beserta massa-nya langsung membabi buta, hingga merusak beberapa bagian kantor kecamatan dan sejumlah kotak suara.
"Dia (Enen), ngamuk karena merasa raihan suaranya dimanipulasi oleh Ketua PAC Partai Gerindra Rengasdengklok, Ade Sohadi, yang dialihkan ke caleg lain dari partai yang sama," ujar salah seorang staf Kecamatan Rengasdengklok, yang namanya enggan disebutkan, Rabu (16/4/2014).
Dijelaskannya, saat itu kebetulan Ketua PAC Partai Gerindra Rengasdengklok sedang berada di Kantor Kecamatan Rengasdengklok.
Berdasarkan pantauan SINDO di lokasi, aksi amuk caleg dan massa nya itu berlangsung cepat. Warga beserta anggota PPK juga staf kecamatan yang saat itu berada di lokasi, tak bisa berbuat apa-apa, lantaran takut menjadi sasaran amuk tersebut.
Aksi amuk caleg dan massa nya juga berlangsung tanpa adanya pengamanan dari aparat kepolisian. Polisi baru tiba di lokasi setelah aksi mereda.
Sementara itu, Ketua PAC Partai Gerindra Rengasdengklok Ade Sohadi mengatakan, seharusnya aksi tersebut tak perlu terjadi. "Ini masalah internal partai. Harusnya yang bersangkutan bisa menahan diri dan menyelesaikan masalah tersebut di internal partai," ujarnya.
Baca juga:
Kesal tak dicoblos, Caleg PKB bongkar belasan rumah warga
(rsa)